Beri Panggung Bagi Komunitas Seni di Bandung, UNPAR Gelar Festival Seni Artsperiment Dengung

Jabarekspres.com – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) mengadakan Parahyangan Open Stage dengan melibatkan 10 komunitas seni, di Auditorium PPAG UNPAR, pada Minggu (4/12/2022). Parahyangan Open Stage menjadi satu dari sekian banyak rangkaian dalam Festival Seni Artsperiment: Dengung Universitas Katolik Parahyangan yang berlangsung 3-11 Desember 2022 mendatang.

Artsperiment: Dengung merupakan festival seni tahunan yang digelar perdana oleh kampus. Dalam edisi pertama ini, Artsperiment menjadi bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Khas Universitas Katolik Parahyangan. Koordinator Integrated Arts UNPAR Elaine V.B Kustedja mengatakan, Parahyangan Open Stage menjadi wadah bagi sejumlah komunitas dengan berbagai jenis kesenian untuk tampil di Auditorium PPAG kampus. Mereka ditantang membuat pentas dengan memanfaatkan kualitas akustik dan mengeluarkan yang terbaik dari masing-masing pertunjukan.

“Parahyangan Open Stage ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Festival Seni Artsperiment: Dengung yang merupakan edisi pertama dari festival seni oleh UNPAR dalam kerangka MBKM Khas UNPAR. Dimana MBKM ini diampu oleh program Integrated Arts dari Fakultas Filsafat UNPAR,” tutur Elaine.

Adapun komunitas seni yang terlibat dalam Parahyangan Open Stage yaitu Ensemble SOS Children’s Village Lembang; Komunitas Gitar Subang; Laurentius Symphony Orchestra; Bina Bangsa School Ensemble; Stringentissimo; HLC Cisarua Violin and Guitar Group; Sonamusica Vocal Ensemble; Force Dance Company; Integrated Arts UNPAR; dan LISTRA UNPAR.

“Festival ini mengusung tema eksperimen. Baik eksperimentasi bentuk kesenian, presentasinya sebagai budaya di publik, maupun jejaring dan eksperimentasi pola pengelolaan acaranya,” ucapnya.

Elaine mengatakan, Artsperiment: Dengung merupakan pemodelan penting yang menggambarkan corak pendidikan seni yang berkembang di UNPAR. Corak ini berdasar pada pemahaman akan dunia seni dan kelokalannya, sebagai hal yang hidup di Bandung dan di Jawa Barat. Pendekatan ini juga percaya kepada daya cipta humanitas, serta irisan dan simpangan berbagai bentuk dan tradisi seni, juga antar keilmuan.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi salah satu perwujudan UNPAR dalam memposisikan diri sebagai wadah ekspresi dan eksperimen dalam berkesenian dan berkreasi. Keragaman bentuk kegiatan dan permodelan kerja kesenian ini diharapkan menjadi paparan baru bagi publik dan tentunya dapat diakses bagi khalayak luas,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan