Lanjut Polda Jabar, Akhir Antiklimaks dari Aksi Demo Bobotoh di Graha Persib Hari Ini

JabarEkspres.com, BANDUNG – Ribuan suporter Persib (Bobotoh) yang sudah berunjuk rasa sedari pukul 13.00 WIB, sempat meradang lantaran permintaan untuk bisa bertemu pihak manajemen Persib Bandung tidak juga digubris.

Lantas, aksi unjuk rasa pun kian memanas. Seruan-seruan kecaman yang dilontarkan kepada jajaran PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tak terbendung.

Pasalnya, hingga waktu menyentuh 16.40 WIB, pihak manajemen tidak menunjukkan batang hidung di hadapan Bobotoh, di depan Graha Persib, Jalan Sulanjana.

“Dua menit, kami tunggu di sini!” ucap seorang orator, pada Rabu, 28 September 2022, sore.

Pantauan Jabar Ekspres, hingga pada akhirnya, situasi benar-benar memanas. Tidak tahan dengan permintaan yang belum juga digubris, aksi pelemparan terjadi.

Batu hingga botol kaca juga sempat melayang ke arah balkon di Graha Persib. Tepat dimana para awak media tengah meliput.

Sontak, awak media menghambur ke dalam Graha Persib, berlindung.

“Kami akan bubar kalau ada klarifikasi dari kalian, kapolda, bahwa tidak ada larangan kolektivitas tiket,” sambung orator tersebut.

“Kami mohon pihak manajamen, menemui pada detik ini. Kalau tidak begitu, kami saja dianggap seperti sampah. Kami bukan mengemis tiket, atau meminta jatah!” tandasnya.

Bersamaan, Perdana Menteri Viking Persib Club, Yudi Baduy mengungkapkan, Bobotoh menuntut manajemen Persib supaya dapat memperbaiki sistem ticketing.

Menurutnya, sistem yang tidak memperbolehkan adanya kolektivitas, dianggap menyulitkan para Bobotoh. Terlebih bagi kelompok Bobotoh yang berasal dari luar kota.

“Tuntutannya satu, permudah tiket khususnya untuk komunitas. Seperti yang sudah-sudah jalan, kolektif saja,” jelas Yudi di sela-sela aksi.

“Kemarin kami mendapatkan kendala ketika komunitas ini harus mengambil tiket one on one di penukaran tiket fisik,” imbuhnya.

Dia menegaskan, pihaknya hanya menuntut satu hal tersebut. Yakni ingin adanya kolektifitas tiket. Lantaran hal tersebut bisa mempercepat pendistribusian tiket secara cepat dan aman.

Termasuk membantu pengamanan jika digabung degan masyarakat umum.

“Karena itu bisa memakan waktu, tapi kalau komunitas diakomodir bisa lebih efektif. Kita itu hanya ingin mempersimpel sistem,” pungkasnya.

Sementara ini, pukul 17.28 WIB, hingga berita ini selesai ditulis. Situasi mulai mereda, kendati belum bisa bertemu dengan pihak manajemen, sebagian Bobotoh sudah mulai membubarkan diri.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan