Menang Lotere

Mirza Mirwan

Admin Disway ngaco. Sebelum saya berangkat ke masjid, pukul 04.30-an, CHD hari ini belum muncul. Eh, barusan buka lagi — baru baca judul langsung menulis komentar ini — kok jam postingnya tetap 04.00.

munawir syadzali

Virus review ini semoga menular ke disway. Apakah pendapatan yg didapat dr buanyaknya iklan sebanding dg harkat dan martabat disway, apalagi komandannya adl mantan pimpinan media terbesar, mantan menteri yg pernah ngamuk di jalan toll, mantan inisiator mobil listrik nasional dan banyak prestasi mentereng lainnya. Nama besar Dahlan Iskan dipertaruhkan dg iklan ciwi ciwi bohay, apalagi iklannya tiap paragraf. Kalau sy yg disuruh review, saya akan memilih, iklan itu menjijikkan dan harus dimusnahkan. Meminjam istilah pengacara Brigadir J, Iklan ini tdk hanya mempertaruhkan disway saja, tetapi nama besar DAHLAN ISKAN dipertaruhkan disini. Salam

Mbah Mars

Abah DI itu cuek dalam 4 hal: 1. Dikritik gaya pemilihan judul tulisan yang kadang kurang tepat 2. Dikritik mengenai iklan Disway 3. Dikritik tentang seringnya menganggap pembaca sudah tahu 4. Dikritik terkait penggunaan kata ganti nyi. Selain yg itu Abah DI masih mau mendengarkan.

EDI HERMANTO

Di Indonesia sdh lama di terapkan, namanya MUSREMBANG. ada musrembang desa, kecamatan sampai kabupaten. Nanti dengan skala prioritas hasil musrembang di masukkan ke APBD. Jadi menurut saya itu bukan hal baru sdh biasa di Indonesia. Yang belum adalah review setelah proyek itu selesai, sudah sesuai RAB apa tidak.

Beauty Mom

Kalau musrenbang bukannya jaman Jokowi saja pak? Dulu dulu namanya beda dan dananya tidak murni dari pemerintah kalau gak salah. Yang dulu lebih ribet pakai proposal segala macem. Yang masalah memang pelaksanaan dan evaluasi alias reviewnya. Sepengalaman saya ikut musrenbang prosesnya cukup bagus, bottom up, hanya memang gak pakai review2an.

ALI FAUZI

Bagi yang kerap berteriak NKRI harga mati, mestinya bersemangat menyambut dan merealisasikan program Taki Kitada ini. Tapi bagi yang pura-pura berteriak NKRI harga mati, program Taki Kitada itu bisa jadi mirip serangan virus Covid-19 model Delta. Hidup Taki Kitada….!!!

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan