Menang Lotere

Mirza Mirwan

Gegara Pelosi ke Taiwan, saya tak punya kesempatan membaca buku barang 1-2 halaman. Bolak-balik saya menengok media berbayar, seperti NYT, USA Today, dll. Juga media yang bisa diakses gratis, seperti AlJazeera, Xinhuanet, dll. Seperti saya tulis di CHD “Membaik Memburuk” sebelum Subuh tadi, kedatangan Pelosi disambut meriah. Tetapi juga sambutan pengunhuk rasa yang menentang kedatangannya di depan hotel tempat Pelosi menginap, Grand Hyatt. Tadi pagi Pelosi sudah bicara di depan Parlemen Taiwan, dilanjutkan bicara dengan Tsai Ing-wen di kantornya. Rencananya juga akan mengunjungi museum HAM, dan lainnya lagi. Alhamdulillah, sejauh ini belum ada respon verbal dari PLA yang bisa membahayakan rakyat Taiwan — dan semoga seterusnya. Tetapi, memang, Kementerian Luar Negeri Tiongkok sudah mengeluarkan statemen keras. Xinhuanet memuat lengkap statemen Kemenlu Tiongkok itu, yang terdiri dari 6 paragraf panjang. Yang sudah jelas adalah ini: Tiongkok menghentikan impor buah-buahan dan ikan dari Taiwan. Semoga saja Beijing percaya pada komitmen AS yang tetap berpegang pada prinsip “Satu China” dan tidak mendukung kemerdekaan Taiwan.

Macca Madinah

Inisiatif yang patut didukung, mengingat sekarang ini dana turun (bukan mengalir) sampai jauh…. dana desa. Yang harus dibangun itu, kesadaran masyarakat bahwa ada hal yang harus diawasi, dikritisi, bukan “hayuk saja” lalu kemudian diomongin di belakang. Sekarang ini, meminta orang menjadi ketua RT, RW, bukan perkara mudah. Kalau tidak ada duitnya, orang tidak mau, ya mungkin karena banyak kesibukan, misal menonton serial K-Drama atau main game sampai pagi hehehe.

ibnuhidayat setyaningrum

Kalau review itu diterapkan di sebuah desa yang masyarakat nya awam dalam hal diskusi, apakah tidak memungkinkan terjadi perang silat antaroknum? Kan azaz sungkanisme di sebuah desa masih dijaga kekultusannya?

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan