Puting Jantan

 

Macca Madinah

Coba insan film/tv/dst di Indonesia berani bikin serial seperti Law & Order, Boston Legal, dst, pasti akan jauh lebih menarik daripada sinetron berjilad-jilid gak jelas yang masih semarak sampai saat ini. Sumber ide buanyaaakkk banget, kasus aneh berlimpuahhhhh. Tapi memang kuatirnya, kalau mengikuti standar barang bukti seperti serial CSI, jangan-jangan semua bukti yang terkumpul dianggap “tercemar”, belum lagi kalau melihat di sini pengadilan diputuskan oleh hakim bukan juri, hmmmm. Setelah dipikir-pikir lagi, pantes saja produser bertahan pada tema sinetron berjilid-jilid itu wkwkkwkw.

 

Johan

Sesuai keterangan Divisi Humas Polri, demi kasus ini mereka dan para petinggi institusi Polri rapat setiap hari sampai dini hari. Intinya mereka bekerja keras. Hargai dong kerja keras mereka.

 

azid lim

Begitu kuatnya sosok Ferguso Singh ini dalam kasus Brigadir J salah satu cara untuk mengawalnya adalah para pengacara Batak harus bersatu padu karena mereka akan memainkan skenario lewat science crime investigation padahal banyak bukti sudah dihilangkan jejaknya , sungguh memalukan . Dan harapan kedua Pak DI harus mengawalnya lewat harian Disway ini demi keadilan yg seadil adilnya dan yang ketiga ingat masih ada Tuhan di atas segala galanya.

 

Johan

Baca berita, hp para saksi yakni hp pacar dan keluarga alm. Brigadir J disita untuk diperiksa. Jadi teringat hp Firza yang disita untuk pemeriksaan polisi, tidak lama kemudian ada beredar foto-foto dan screenshot yang seharusnya adalah privasi pemilik hp. Kasus ini mudah dipecahkan, tapi prosesnya yang tidak mudah. Ibarat buka celana sendiri ke umum untuk menunjukkan bisul yang tumbuh di kemaluan. Bisulnya kelihatan umum berikut penampakan anunya.

 

Fauzan Samsuri

Kalau di tempatku ada makam yang dijaga 40 hari 40 malam bahkan dibacakan kitab suci, yang seperti ini sama permintaan keluarga, kaitannya bukan dengan hukum di dunia semata tapi hukum akhirat juga

 

LiangYangAn 梁楊安

“Mene, mene tekel ufarsin” Bahasa Ibrani: מנא ,מנא, תקל, ופרסין (Mene, Mene, Tekel u-Pharsin) merupakan bahasa Aram untuk satuan uang: Mene, satu mina ; Tekel, satu syikal ; Peres, setengah mina. “Tulisan di dinding” merupakan sebuah frasa idiomatik yang melambangkan nasib buruk yang pasti akan segera datang. Frasa ini berasal dari catatan Alkitab di Kitab Daniel pasal 5:1-31 ketika sebuah tangan terlihat menuliskan di dinding tentang keruntuhan Kekaisaran Babilonia Agung yang digenapi malam itu juga. Selengkapnya mengenai Kisah Raja Belsyazar (anak Nebukadnezar) di Kitab Daniel 5:1-30. Pada malam ketika Raja Belsyazar dibunuh, Darius orang Media menerima pemerintahan (menjadi Raja). Kitab Daniel 5:31.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan