Amankah Meminum Air Putih yang Dibiarkan Semalaman? Begini Kata Ahli

Amankah Meminum Air Putih yang Dibiarkan Semalaman? Begini Kata Ahli – Meletakkan segelas atau sebotol air putih di samping tempat tidur dan dibiarkan semalaman mungkin telah menjadi kebiasaan bagi banyak orang, bahkan meminum air tersebut.

Persediaan itu biasanya disiapkan untuk mengantisipasi jika di tengah malam terbangun karena haus. Atau bisa juga untuk mempersiapkan air saat bangun tidur dalam keadaan haus.

Ahli air dan sommelier air pertama Amerika Serikat Martin Riese mengatakan kepada Yahoo Life jika hidrasi adalah kunci untuk segalanya dan tidak boleh diremehkan.

Tetapi, apakah kalian yakin jika minuman yang kalian tinggalkan semalaman di meja aman untuk diminum esok harinya? Lalu mengapa juga rasa air tampaknya berubah dalam semalam?

Chuanwu Xi, ahli mikrobiologi molekuler dan ahli ekologi mikroba di Fakulkas Kesehatan Masyarakat Universitas Michigan mengatakan kepada Yahoo Life bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan rasa tidak enak pada air yang dibiarkan semalam.

Menurutnya, seiring waktu, klorin yang telah ditambahkan ke air keran untuk membantu mendisinfeksi, menguap dan mengubah profil rasa. Karbondioksida larut dalam air, menurunkan tingkat pH dan membuatnya lebih asam. Mungkin juga ada perubahan kandungan mineral.

Riese menjelaskan jika air akan selalu bereaksi terhadap segala sesuatu di sekitarnya karena merupakan pelarut universal. Zat ini selalu menarik bau dan rasa dari sekitarnya.

Misalnya, segelas air terbuka yang ditaruh di sebelah kopi akan sedikit berbau seperti kopi. Karena itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) tidak menyarankan menyimpan air di dekat produk pembersih atau bahan kimia apa pun, terutama jika di wadah plastik.

Agar air putih tetap segar, pastikan untuk menutupi gelas agar tidak ada bakteri tambahan yang masuk dan mengurangi jumlah karbondioksida yang larut dalam air.

Bisakah air rusak atau kadaluarsa?

Xi mengatakan, jika aturan umum untuk air ledeng, tidak baik disimpan di dalam pipa selama lebih dari satu minggu. Air keran tidak steril dan mungkin mengandung kuman yang terbawa air, seperti bakteri, jamur, dan amuba, yang membentuk penghalang biofilm terhadap bahan kimia pengolahan air – terutama klorin dan kloramin. Sehingga kuman ini lebih mungkin tumbuh ketika air tergenang di dalam pipa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan