Beredar Puisi Tentang Ketegaran Ridwan Kamil di Media Sosial, Netizen Dibuat Berurai Air Mata

JABAREKSPRES.COM – Dua hari terakhir beredar sebuah tulisan menyerupai puisi di berbagai media sosial. Tulisan tentang ketegaran hati seorang Ridwan Kamil, yang tak kenal lelah terus berusaha mencari keberadaan putranya yang hilang.

Puisi karya Jombang Santani Khairen atau JS Khairen tersebut berhasil membuat setiap pembacanya berurai air mata. Karena pembaca seperti diajak melihat langsung kondisi Ridwan Kamil, yang sedang berusaha keras mengesampingkan perasaannya yang sedang remuk demi menemukan anak tercintanya.

Tulisan tersebut seakan menggambarkan seperti apa sosok kedukaan seorang ayah, yang dari luar terlihat kuat dan tegar, bahkan mampu menguatkan istri dan anaknya. Namun didalam hatinya sangat teriris-iris dan bingung, bahkan sampai menanyakan pada sungai tentang kondisi anaknya yang kedinginan didalam sana.

Puisi yang diunggah JS Khairen di akun Instagram pribadinya tersebut sontak menghentak perhatian netizen. Mereka terharu dan banyak yang mendoakan agar Eril segera ditemukan dengan selamat.

“Tangis paling mengerikan adalah tangis tak bersuara seorang ayah. Tangannya menyentuh permukaan sungai nan dingin itu.”

“Di dalam hati, ia berteriak. Semoga sentuhan barusan merambat sampai ke anaknya, yang entah berada di mana sekarang. Semoga, sentuhan itu memberi pesan.”

“Ia coba lihat-lihat ke dasar sungai. Namun yang terlihat malah hal lain; bayangan saat ia menggendong sang putra pertama kali. Saat hari pertama ia mengantarkannya ke sekolah. Juga saat bersorak bangga saat anaknya lulus.”

“Masih ia percik-percikan permukaan sungai itu. Mungkin jika boleh bertanya, ia akan bertanya.”

“Di mana anakku, sungai? Tenggelamkah? Di ujung sana menanti kedinginan kah? Sudah menepi? Terduduk di rumah seseorang sambil pengobatan cidera kah? Sungai, tolong beri tahu.”

“Pria topi bundar itu runtuh. Setiap hari, jutaan ayah, jutaan orang, jutaan anak, juga khawatir dan ikut berdoa diam-diam untuk mereka. Barang kali kalau boleh ikut terjun ke sana, akan ada banyak ayah yang siap ikut terjun membantu.”

“Hai sungai yang dingin, tak cukup hangatkah doa yang kami kirim? Yang tiap buka gawai, entah bagaimana secara insting terus mencari berita Eril, Eril, Eril.”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan