RK Maju di Pilkada Jabar dan DKJ, Sang Istri Maju di Pilkada Kota Bandung

JABAR EKSPRES – Nama Atalia Praratya mencuat ke permukaan sebagai salah satu calon Wali Kota Bandung periode 2024-2029 pada Pilkada nanti. Hal ini diungkap sendiri olehnya kepada awak media di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, pada Sabtu, 6 April 2024.

“Jadi kita masih sama seperti yang dulu surat perintahnya. Jadi saya masih tetap di bandung,” ucap Atalia.

Namun, dia tak menutup kemungkinan jika tugas itu akan diberikan kepada calon lain. Hal ini tentu saja berdasarkan survei dan juga evaluasi dari Partai Golkar.

Tidak hanya Atalia, sang suami juga diberikan mandat oleh Partai Golkar. Tak tanggung-tanggung, partai berlogo pohon beringin itu menugaskan Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jawa Barat dan Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

BACA JUGA: Iwan Setiawan Siap Maju di Pilbup Bogor, Fadli Zon: Peluang Sangat Besar

“Pak Ridwan Kamil juga masih sama seperti yang dulu. Jadi kang emil masih dua, di DKJ dan satu lagi di Jawa Barat. Jadi mohon doanya ya,” bebernya.

Sebelumnya, Airlangga Hartarto selaku Ketua Umum Partai Golkar melakukan pertemuan terhadap 1.164 calon kepala daerah yang akan maju pada Pilkada November 2024 mendatang.

“Di pertemuan tadi, kami meminta persiapan soal schedule dan tahapan-tahapan yang akan dilakukan Partai Golkar, termasuk tahapan-tahapan nantienuju Pilkada di Bulan November,” ucap Airlangga.

BACA JUGA: PDIP Buka Pendaftaran untuk Cabup di Pilkada Bandung Barat

Para calon kepala daerah itu diberikan tugas untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Nantinya, akan dilakukan evaluasi secara berjenjang yang dimulai pada Mei 2024.

“Nama itu nantinya akan dikerucutkan dalam tiga kali survei ke depan, salah satunya survei awal bulan Mei, ada di bulan Juli dan bulan Agustus,” terangnya.

“Tentu juga dibahas dengan kesiapan saksi-saksi untuk nanti pada tahapan-tahapan Pemilu,” lanjut Menko Perekonomian itu.

Selain itu, pihaknya juga akan menentukan beberapa lembaga survei yang akan digunakan di berbagai daerah pada Pilkada nanti.

“Nanti Partai Golkar menjelaskan lembaga survei yang bisa dipakai di berbagai daerah yang nanti tentu lembaga-lembaga tersebut di akui oleh Golkar,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan