Dewan Sebut Damkar di Kabupaten Sumedang Memprihatinkan, Perlu Perhatian

SUMEDANG – Pemadam Kebakaran (Damkar) di Kabupaten Sumedang sampai sekarang masih belum belum ideal, baik dari alat hingga Sumber Daya Manusia (SDM).

Tak hanya itu, armada Damkar di Kabupaten Sumedang masih minim, sehingga jadi kendala untuk bisa memenuhi panggilan kebakaran.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Sumedang, Rahmat Juliadi menyampaikan, minimnya alat, armada hingga SDM Damkar perlu jadi perhatian.

“Terus terang, Damkar di Sumedang ini masih sangat memprihatinkan. Jumlah unit pun masih sangat minim, yang ada pun pemeliharaannya belum maksimal,” kata Rahmat kepada Jabar Ekspres, Jumat (11/3).

Dia melanjutkan, selain alat pemadam api, perlindungan diri serta armada yang perlu jadi perhatian, SDM Damkar di Sumedang pun harus ditingkatkan.

“Ditambah Sumber Daya Manusia (SDM) juga masih minim, ini harus jadi perhatian khusus Pemerintah Daerah (Sumedang),” ujar Rahmat.

Menurutnya, bencana kebakaran di setiap daerah yang ada di wilayah Sumedang harus bisa diminimalisir walaupun kejadiannya tidak terduga.

“Pada saat musibah (kebakaran) itu terjadi, kondisi Damkarnya tidak siap, sehingga kita harus repot meminta bantuan kepada pihak-pihak lain,” imbuhnya.

Rahmat menuturkan, untuk daerah Sumedang yang dekat dengan perbatasan wilayah lain atau terdapat industri yang memiliki armada Damkar seperti Jatinangor dan Cimanggung, maka masih bisa terminimalisir ketika kebakaran terjadi.

“Tapi kalau kondisinya jauh kebakaran itu bisa jadi repot dan musibah itu akhirnya bisa meluas kalau tidak diantisipasi,” imbuhnya.

Dia juga menegaskan, Pemerintah Daerah (Pemda) Sumedang harus bisa menjadikan kebutuhan dan kelengkapan Damkar sebagai prioritas.

Rahmat mengatakan, untuk memenuhi perhatian terhadap Damkar Pemda Sumedang diharapkan bisa mengalokasikan dana khusus yang cukup.

“Saya berharap perhatian dari Pemda Sumedang untuk bisa mengalokasikan anggaran yang memadai untuk pengadaan unit Damkar, termasuk untuk pemeliharaannya,” ucapnya.

“Jangan sampai udah dilakukan pengadaan tidak dipelihara dengan baik sehingga akibatnya banyak unit-unit tidak berfungsi. Tidak kalah penting juga SDM, harus diperhatikan baik jumlah juga statusnya,” pungkas Rahmat. (mg5/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan