Berbakti kepada Orang Tua Bernilai Tinggi di Hadapan Allah, Berikut Penjelasannya

Jabarekspres.com – Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh seorang anak, maka Ustadz Adi Hidayat akan menjelaskan keutamaannya.

Jadi, sebagai umat muslim jangan lupa untuk berbakti kepada orang tua, sebab perilaku tersebut sangat dicintai oleh Allah SWT dan Rasulnya.

Lantas seperti apa keutamaan berbakti kepada orang tua? Dilansir oleh Jabar Ekspres dari tayangan YouTube Adi Hidayat Official pada Selasa 22 Febuari 2022, inilah penjelasannya.

Ustadz Adi Hidayat menceritakan kisah tentang seorang anak laki-laki yang pergi ke medan perang untuk jihad di jalan Allah, tapi temannya mengetahui bahwa ibu dari laki-laki tersebut belum ridho kalau anaknya pergi berperang, dan hal itu langsung dilaporkan kepada Rasulullah.

Dikisahkan ada seorang laki-laki berangkat ke medan perang untuk berjihad fiisabilillah, haditsnya sohih, ketika sudah di peperangan, di medan maksudnya, bergabung disitu, temannya tiba tau, kisahnya datang kepada Nabi diadukan,’ ya Rasulullah, wahai Rasululllah, si fulan berangkat ke medan perang, ibunya menangis rupanya ibunya belum ridho’,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Laki-laki itu akhirnya dipanggil untuk menghadap Rasulullah, kemudian ia diperintahkan pulang untuk membuat ibunya tertawa bahagia, dari kisah ini sudah terlihat bahwa berbakti kepada orang tua begitu tinggi nilainya di hadapan Allah.

“Apa yang terjadi? Jihad fiisabilillah ke medan perang itu tinggi nilainya surga, kalau benar niatnya lurus, tapi ternyata di tarik oleh nabi, dipanggil. Pulang kerumah bikin ibumu tertawa seperti membuatnya menangis,” sambungnya.

Oleh karena itu, berbakti kepada orang tua bisa mengalahkan jihad di jalan Allah, maka mulai sekarang jangan meyepelekan berbuat baik kepada orang tua.

“Anda bayangkan selevel jihad fiisabilillah bisa dikalahkan, dikalahkan oleh jihad untuk berbakti kepada seorang ibu,” ungkapnya.

Hal ini pernah ditafsirkan oleh sahabat Rasulullah yaitu Ali bin Abi Thalib, beliau menjelaskan bahwa ibu pernah berjihad tiga kali untuk anaknya, sehingga menjadikan berbakti kepada ibu lebih baik dari jihad seorang anak yang baru pertama kali turun ke medan perang.

“Ditafsirkan oleh sahabat Ali bin Abi Thalib, cara memahaminya karena ibu pernah berjihad untuk anak tiga kali, yang tidak pernah dilakukan oleh bapak, tiga ini yang menjadikan jihad ibu istimewa, sampai mengalahkan jihad anak yang baru sekali ke medan perang,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan