Ratusan Ikan Mati Mendadak Di Purwakarta, Ini Hasil Pemeriksaan DLH

PURWAKARTA – Petani ikan mengeluhkan adanya ratusan ikan yang mati mendadak di kolam warga Kampung Sukamulya, Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta. Masyarakat mengaku dirugikan karena kejadian tersebut.

Diduga kematian ratusan ikan secara mendadak tersebut karena air kolam tercemar limbah pabrik dari PT Indo Bharat Rayon (IBR), yang berada disekitar lokasi kejadian.

Menanggapi aduan dari masyarakat tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta, segera melakukan pemeriksaan lapangan kelokasi yang diadukan warga di Kampung Sukamulya.

DLH Purwakarta menggandeng Satgas Citarum Harum Sektor 15 didampingi perwakilan dari PT IBR dalam melakukan pemeriksaan lapangan tersebut.

“Tim DLH, Satgas Citarum Harum bersama Manajemen PT IBR melakukan pemeriksaan lapangan di dalam wilayah IBR yang berbatasan dengan lokasi yang diadukan. Dan tidak didapati potensi air limbah yang keluar ke kolam tersebut,” jelas Manager Humas PT Indo Bharat Rayon, Irwan Setiawan.

Lanjut dia, instalasi pengolahan air limbah yang sesuai regulasi telah dimiliki PT Indo Bharat Rayon.

Bahkan, instalasi pengolahan air limbah tersebut sudah dilengkapi dengan pipa-pipa khusus untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan hidup di sekitar pabrik.

“Artinya, pengelolaan limbah dan air limbah tidak mungkin keluar dari unit pengolahan dikarenakan air limbah mengalir pada pipa-pipa khusus pada unit pengolahan limbah,” ungkap.

Dari hasil pemeriksaan tersebut, DLH Purwakarta mengeluarkan surat yang menyatakan, tidak didapati potensi air limbah PT Indo Bharat Rayon (IBR) yang keluar ke lokasi kolam ikan warga di Kampung Sukamulya, Desa Cilangkap, Kecamatan Babakan Cikao, Purwakarta yang menyebabkan kematian ratusan ikan di kolam tersebut.

Surat tersebut dikeluarkan pada 31 Januari 2022 lalu dan ditandatangi diantaranya oleh tiga orang pejabat DLH Purwakarta, yakni Idat Hidayat selaku Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Dewi Mayavanie Susanti dan Dadan Suwandana selaku Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Muda.

Setelah telusuri bersama aparat terkait, penyebab ikan-ikan di kolam warga mati mendadak dikarenakan sungai di sekitar wilayah tersebut surut sehingga tidak ada feed air ke kolam ikan, dan kolam menjadi kekurangan air.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan