Kalahkan Makmum 2, Film Kukira Kau Rumah Pecahkan Rekor Ditonton 51 Ribu Orang Dalam Sehari

JAKARTA – Film Kukira Kau Rumah meraih sukses luar biasa di hari pertama penayangan. Film garapan Umay Shahab ini ditonton lebih dari 51 ribu orang di hari pertama tayang di bioskop tanah air.

Hal ini berarti memecahkan rekor film Makmum 2 yang mendapatkan penonton sebesar 46.815 di hari pertama penayangannya

Film yang diproduseri Prilly Latuconsina ini berbeda dari film pada umumnya, karena mengangkat isu mengenai kesehatan mental, bisa jadi hal tersebut yang membuat penonton penasaran.

Dalam unggahan di sosial media, Prilly mengaku terharu dengan pencapaian tersebut.

“TERHARU 51.379 orang sudah menonton Kukira Kau Rumah di hari pertama tayang!,” tulisnya di akun Instagram pribadinya Jumat (4/2).

Bintang sinetron Ganteng Ganteng Serigala (GGS) itu tak lupa mengucapkan terima kasih kepada para penggemar dan penonton yang sudah mengapresiasi filmnya.

“TERIMA KASIH YAAA SEMUANYAAAAA!!! bener-bener terharuuuu banget! gak nyangka sampai kesini! apalagi ngeliat semua sosial media isinya Kukira Kau Rumah dan kebanyakan isinya respons positive!,” lanjut Prilly.

Film Kukira Kau Rumah mengangkat isu yang sejatinya masih kurang terlalu populer sebagai sebuah tema di dunia perfilman tanah air. Filmnya mengangkat isu tentang kesehatan mental. Film garapan MD Pictures ini dibuat untuk tujuan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Film berjudul Kukira Kau Rumah itu dibintangi oleh Prilly Latuconsina, Jourdy Pranata, Raim Laode, Pamungkas dan yang lainnya. Selain sebagai pemain, untuk pertama kalinya Prilly menjadi produser film lewat film ini. Sementara kursi sutradara dipegang oleh Umay Shahab.

Prilly Latuconsina dan Umay mengungkap alasan kenapa tertarik memilih isu tentang mental health. Mereka berharap melalui film ini orang-orang lebih memiliki kepedulian lebih tentang masalah kesehatan mental. Sebab kesehatan mental tidak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik.

“Sampai saat ini banyak sekali yang meremehkan kesehatan mental dan tidak mengerti menangani orang dengan gangguan mental. Orang juga sering langsung memberikan label ‘orang gila’ kepada orang yang mempunyai penyakit mental,” kata Prilly Latuconsina.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan