Ridwan Kamil: Pasien Omicron di Jabar Sisa 2 Orang

BANDUNG – Dari 33 kasus positif Covid-19 varian Omicron yang ditemukan di Jawa Barat, 31 pasien omicron telah dinyatakan sembuh, jadi tinggal menyisakan 2 orang pasien Omicron di Jabar.

Hal tersbeut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Kang Emil mengatakan, kasus Covid-19 varian Omicron di Jabar masih terkendali.

”Omicron di Jabar sampai sekarang masih terkendali. Dari 33 kasus terkonfirmasi, 31 sudah sembuh. Sisa, dua masih dirawat di BPSDM,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Bandung.

Kang Emil menyimpulkan, cepatnya penyebaran varian omicron masih bisa diantisipasi karena penyembuhannya juga relatif cepat.

”Jadi asumsinya, Omicron itu cepat menular dan cepat juga sembuhnya, rata-rata 3 sampai 4 hari,” lanjut dia.

Sementara itu, kasus harian Covid-19 di Jabar sampai kemarin (25/1) tercatat bertambah 409 kasus. Penambahan 409 kasus itu bukan varian Omicron.

”Jadi kasus harian yang naik di Jabar masih kami asumsikan varian non-Omicron. Artinya, masih Delta atau varian yang sebelumnya,” ujar Ridwan Kamil.

Adapun transmisi tertinggi Covid-19 masih berada di wilayah Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi). Terkait tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 pada Januari, jauh lebih baik ketimbang Januari tahun sebelumnya.

Tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 pada Januari 2021 mencapai 40 persen, sedangkan bulan ini walaupun ada peningkatan, masih di angka 7 persen.

”Artinya vaksinasi berhasil memutus rantai penularan karena tahun lalu vaksinasi belum dilaksanakan. Sekarang diyakini virus beredar, tapi tidak masuk ke tubuh yang rata-rata sudah divaksinasi,” papar Ridwan Kamil.

Pada Selasa (25/1), cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Jabar mencapai angka 86 persen dan 76 persen untuk dosis kedua. Rata-rata penyuntikan vaksin Covid-19 di Jabar mencapai 180.000 dosis per hari.

Gubernur optimistis vaksinasi dosis pertama akan tuntas 100 persen pada akhir Februari. ”Kira-kira akhir Februari kita bisa 100 persen untuk dosis 1 dan dosis 2 rata-rata selisihnya 10 persen,” ucap Ridwan Kamil.

Sementara untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), hingga saat ini, Pemprov Jabar masih tetap memberlakukan 100 persen PTM. Hal itu sudah sesuai dengan kajian terukur dan akan dibarengi dengan pengetesan secara acak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan