Begini Resiko Jika Kekurangan Vitamin D dalam Tubuh

JAKARTA – Kekurangan vitamin D akan meningkatkan risiko penyakit atau kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan autoimun, diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker, serta komplikasi terkait kehamilan. Hal itu dikatakan oleh Dokter umum lulusan Universitas Indonesia, dr Adam Prabata.

Dia menjelaskan bahwa anak-anak yang mengonsumsi ASI dengan vitamin D yang tidak memadai juga beresiko menderita rakhitis.

“Langkah-langkah khusus untuk menghindari terjadinya defisiensi vitamin D ini sangat dibutuhkan, agar mampu meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus menjaga tubuh dari penyakit,” ujar Adam pada Kamis (13/1), dikutip dari Antara.

Menurutnya, untuk memenuhi 80 persen sisa kadar vitamin D yang dibutuhkan sehari-hari secara optimal dengan berjemur saja tidak cukup.

Adam menuturkan bahwa vitamin D3 lebih disukai sebagai suplemen dibandingkan D2, karena lebih lama bertahan di darah, serta mampu meningkatkan kadar vitamin D dan menjadikannya bentuk aktif untuk berbagai aksi penting bagi sel-sel tubuh.

Sementara itu, dengan sifat anti-inflamasi dan imunoregulasinya yang dimiliki, vitamin D berguna untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan tubuh, sehingga berperan penting dalam pencegahan terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan tubuh.

Adam menyebut ada tiga hal yang bisa dilakukan guna mencegah terjadinya kekurangan vitamin D.

Pertama adalah melakukan pengecekan kadar vitamin D secara berkala. Pemeriksaan rutin tiap enam bulan sekali bisa dilakukan untuk mengetahui jumlah vitamin D dalam tubuh, di mana normalnya adalah 25-80 ng/mL.

“Perbanyak juga kegiatan di luar ruangan dan mengkonsumsi makanan dengan kandungan vitamin D seperti ikan-ikanan salmon, tuna, hati sapi, serta jamur,” katanya.

Memperbanyak kegiatan di luar ruangan seperti berolahraga, dapat membantu tubuh mendapatkan paparan sinar UV-B dari matahari, di mana diharapkan kulit yang diinduksi oleh sinar ini dapat memproduksi vitamin D.

Hal ketiga yang dapat dilakukan adalah mengkonsumsi suplemen untuk memastikan makanan yang dikonsumsi dapat memenuhi 20 persen kebutuhan vitamin D dalam tubuh. (jawapos/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan