Vaksin Awal Pakai Sinovac? Ini Booster yang akan Diberikan

JAKARTA – Kelompok lansia dan mereka yang menderita gangguan imun menjadi prioritas untuk mendapatkan vaksin booster. Vaksinasi tersebut telah diberikan Rabu, (12/1).

Pemberian vaksin booster dilakukan dengan cara homolog dan heterolog artinya bisa menerima vaksin yang sama dengan dosis 1 dan 2 atau vaksin berbeda. Jika semula sudah divaksin lengkap dengan Sinovac, lantas booster apa yang bisa diterima?

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu mengatakan dalam keterengan resminya, bahwa penerima vaksin booster adalah mereka yang berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal 6 bulan sebelumnya. Vaksinasi booster dilakukan melalui dua mekanisme yaitu mekanisme homolog, dan heterolog.

Homolog yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya. Sementara itu, mekanisme Heterolog, yaitu pemberian vaksin booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Penerima Sinovac

Jenis vaksin yang digunakan antara lain, untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac maka diberikan vaksin AstraZeneca, separuh dosis (0,25 ml). Atau bisa juga mendapatkan vaksin Pfizer, separuh dosis (0,15 ml).

Penerima AstraZeneca

Untuk sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml). Atau bisa juga mendapat vaksin Pfizer, separuh dosis(0,15 ml).

Mekanisme Pemberian Vaksin

Penyuntikan dilakukan secara intramuskular di lengan atas. Penyuntikan half dose dilakukan dengan menggunakan jarum suntik sekali pakai 0,3 ml yang telah diberikan tanda ukuran dosis 0,15 ml dan 0,25 ml. Bagi daerah yang belum menerima jarum suntik sekali pakai ini, maka dapat memanfaatkan yang tersedia.

Pelaksanaan kegiatan vaksinasi booster dilakukan di puskesmas, rumah sakit milik pemerintah dan pemerintah daerah maupun pos pelayanan vaksinasi yang dikoordinasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi atau Kabupaten/Kota. Vaksinasi booster dapat dilaksanakan bersamaan dengan vaksinasi primer, dengan vaksinator yang berbeda. Dahulukan penggunaan vaksin yang sudah dekat masa kadaluarsa terlebih dahulu. (jawapos/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan