Begini Peran Adhisty Zara di Virgin The Series

JAKARTA – Film original Virgin: Ketika Keperawanan Dipertanyakan  yang tayang 17 tahun lalu merupakan film terlaris pada masanya yang mendapat delapan nominasi di Festival Film Indonesia 2005. Kisah pertemanan tiga remaja putri dan problematika yang dihadapi akan kembali dihadirkan di Virgin The Series.

Virgin The Series akan tayang di Disney+ Hotstar mulai 14 Januari 2022.

Virgin The Series bercerita tentang seorang gadis populer di sekolah meninggal secara misterius sesaat setelah pesta ulang tahunnya yang ke-17. Seorang siswi bernama Talita yang diperankan oleh Adhisty Zara menggunakan kesempatan ini untuk membuat sebuah film dokumenter yang dapat membantunya memperoleh beasiswa.

Bekerja sama dengan teman-temannya, penyelidikan Talita justru mengungkap sebuah fakta yang tak terduga, yang menjerumuskan mereka ke sebuah dunia yang mengerikan, di mana para predator mencari gadis muda untuk dijadikan korban.

Virgin The Series, Serial 10 episode yang disutradarai Monty Tiwa akan mengangkat cerita tentang keresahan remaja yang lekat dengan keseharian generasi muda saat ini, seperti diungkapkan Adhisty Zara yang berperan sebagai Talita.

“Ini tentang keresahan remaja di era digital,” kata Zara dalam konferensi pers daring, Kamis (13/1), seperti dikutip dari Antara.

Zara akan memerankan karakter yang pintar, ambisius dan berasal dari keluarga bermasalah, Shaloom Razade memainkan Bee yang penuh empati dan menjadi sosok ‘ibu’ dalam kelompoknya, Arla Ailani berperan sebagai Keke yang jadi gadis populer di sekolah tapi sebetulnya merupakan korban pelecehan di rumahnya.

Serial ini turut dibintangi Lutesha, Laura Theux, Alzi Makers sebagai Hiro, Panji Zoni sebagai Faris dan Winky Wiryawan sebagai Lukman Senjaya, Nova Eliza, Asty Ananta, Rizky Hanggono, dan Della Dartyan.

Winky, yang menjadi sosok psikolog dan motivator yang dekat dengan para remaja, menuturkan ada benang merah yang menghubungkan serial ini dengan versi film belasan tahun lalu.

“Intinya sama, tentang tiga remaja putri, tapi banyak elemen baru di sini. Konfliknya sama tapi lebih ‘diperas’, lebih dalam,” kata Winky.

Winky menyebut Apa yang disuguhkan dalam serial ini, mengandung pesan moral yang lekat dengan kenyataan saat ini, permasalahan yang dihadapi para remaja dalam beberapa tahun terakhir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan