Inspiratif! Tanpa Anggaran Pemerintah, Kades Tenjolaya Makmurkan Warganya dengan Cara Ini

Seorang Kepala Desa di Cicalengka Bandung Tetap Berdayakan Warga Tanpa Anggaran dengan Ternak Lele

Meski tetap sibuk mengurus warga, sebagai Kepala Desa Tenjolaya, Mamad tetap sempatkan waktu berbagi ilmu sekaligus memberdayakan warga dalam ternak ikan lele serta magot

Penulis: Yanuar Baswata, Kabupaten Bandung

CICALENGKA – Salah satu kepala desa di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung memiliki kisah inspiratif yang dapat menjadi motivasi khususnya bagi para pengusaha.

Pasalnya, Kepala Desa Tenjolaya, Mamad selain menjabat sebagai pemimpin juga mempunyai usaha ternak ikan lele dan magot yang sudah cukup lama dirintisnya.

Mamad, disamping kesibukannya menjadi Kepala Desa Tenjolaya, dia selalu menyempatkan waktu dalam memberdayakan warganya menjadi peternak lele, dan magot.

Sambil bercerita, kepada Jabar Ekspres, Mamad menggambarkan kondisi perekonomian warga di desanya dengan mata pencaharian sebagai pekerja dan petani.

Sayangnya, dari yang disampaikan Mamad, keadaan lahan kering kerap mempersulit warga setempat untuk bercocok tanam.

Jiwa usaha sepertinya sudah tertanam dalam diri Kepala Desa Tenjolaya ini. Pasalnya, dia memfokuskan program pemberdayaan warga yang berminat buka wirausaha dengan beternak ikan lele.

“Mulanya, saya buka usaha ternak lele untuk diri sendiri. Seiring adanya keinginan dari masyarakat akhirnya saya mengajak warga untuk sama-sama buka usaha karena minat konsumen lele memang cukup tinggi,” kata Mamad sambil duduk di aula Kecamatan Cicalengka, Selasa (26/10).

Selain menyebutkan banyaknya minat konsumen dalam ikan lele, Mamad juga menggambarkan kebutuhan akan lele yang tinggi berdasarkan hitungan kasar di lapangan.

“Jika satu warung pecel lele mulai dari Nagreg hingga Rancaekek ada 15 warung masing-masing membutuhkan tiga kilo gram sehari. Kali hitungan per bulan, kebutuhanya bisa satu ton lebih,” pungkas Mamad dengan senyuman ramahnya.

Tepat pukul 13.40 WIB, cuaca terasa sangat gerah. Namun semangat Mamad sepertinya semakin terbakar karena membicarakan kesenangannya beternak lele dan bisa membantu warga ikut berwirausaha.

“Dalam satu bulan, ada tidak peternak lele yang bisa panen sebanyak itu?,” tanya Mamad kepada Jabar Ekspres sambil merapihkan rompi coklatnya.

“Tentunya itu yang jadi peluang bagi pengusaha ternak lele. Peluang itu kita manfaatkan bersama sama dengan masyarakat,” tambah Mamad.

Tinggalkan Balasan