Inspiratif! Tanpa Anggaran Pemerintah, Kades Tenjolaya Makmurkan Warganya dengan Cara Ini

Mamad berujar, awalnya dia hanya memiliki satu kolam lele besar berukuran 5×6 meter. Seiring waktu, kini Kepala Desa Tenjolaya itu telah menambah jumlah ternak ikan lele sebanyak 12 kolam.

“Sekarang sudah ada puluhan kolam, mulai untuk pembibitan, mulai dari telor hingga usia masa konsumsi. Dan pengepulnya sudah ada, malah sering mencari,” imbuh Mamad dengan lengan yang bergerak seakan mengajak Jabar Ekspres membayangkan jumlah dan ukuran kolam ikan lele miliknya.

Dalam pemaparannya, Mamad menuturkan, warga yang ingin mendapatkan ilmu menernak ikan lele sekaligus berbisnis, tidak diharuskan membeli bibit apalagi membayar biaya dalam tata cara membesarkan lele.

Bahkan tak tanggung-tanggung, selain memberikan kemudahan kepada warga dalam beternak lele, Mamad juga tidak membebankan warga dalam pemasaran hasil panennya.

Dia mengaku, mulai dari harga jual sampai hasil menjadi uang, dilakukan dengan transparan dan tidak memotong keuntungan yang didapatkan warga dari hasil panen yang diperolehnya.

“Saya sebutin harga pasarannya sekarang di harga berapa, misalkan satu kilo Rp 10 ribu, nanti penjualan berapa kilo mereka panen ya segitu keuntungan yang mereka dapat,” papar Mamad.

“Gak usah mengeluarkan apapun, yang penting kemauan untuk usaha tinggi. Justru saya senang bisa bagi-bagi ilmu, bagi-bagi peluang usaha buat perekonomian warga, dan makin seneng jadi punya banyak temen buat sharing diskusi tentang lele,” ucap Mamad yang senyuman ramahnya belum juga luntur.

Mamad menjelaskan, usia ikan lele yang dapat dijual pun beragam, mulai dari setiap dua pekan hingga per tiga bulan, tergantung pesanan konsumen.

Sementara itu, warga yang kini dapat dikatakan sebagai peternak lele binaan Mamad, saat ini sudah ada sekitar tujuh orang dan mereka ternyata tidak hanya warga Desa Tenjolaya, namun ada juga dari desa lain di Kecamatan Cicalengka.

“Jadi tidak hanya satu Desa Tenjolaya saja, tapi di luar desa juga sudah ada mitra dari peternak lele,” tutur Mamad.

Untuk pakan ikan lelenya sendiri, pungkas Mamad, bisa memanfaatkan limbah rumah tangga, seperti nasi bekas, dan limbah sisa makanan lainya untuk di jadikan magot.

Tinggalkan Balasan