Vaksin Covid-19 Bisa Kurang Efektif pada Pasien Kanker, Ini Sebabnya

Komite Bersama untuk Vaksinasi dan Imunisasi di Inggris (JCVI) menyebutkan, kanker darah termasuk dalam sejumlah keadaan penyakit yang memerlukan suntikan vaksin dosis ketiga.

Strategic Advisory Group of Expert (SAGE) on Immunization juga merekomendasikan mereka dengan imunosupresi sedang dan berat dapat diberikan vaksin dosis ketiga.

Studi kanker darah dan vaksin Covid-19

Dokter penyakit menular di Yale Schools of Public Health and Medicine, Albert Ko, multiple myeloma mengambil alih sumsum tulang dan mengganggu kemampuan tubuh memblokir infeksi secara umum.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juli lalu menunjukkan, sekitar satu dari empat pasien dengan kanker darah tidak terdeteksi menghasilkan antibodi setelah diberikan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna, meskipun hasilnya bervariasi tergantung pada jenis kanker yang diderita pasien.

Studi lainnya dari Emory University School of Medicine pada 103 pasien multiple myeloma menunjukkan, sekitar 45 persen partisipan mengembangkan respons antibodi yang memadai terhadap vaksinasi, dan 22 persen memiliki respons parsial terhadap vaksin mRNA.

Sementara itu, sebuah studi kecil beberapa waktu lalu menunjukkan, suntikan booster vaksin menghasilkan antibodi pada setengah dari pasien yang sebelumnya tidak mengembangkannya setelah vaksinasi awal mereka.

Studi yang dilakukan Leukemia & Lymphoma Society itu mengamati 49 orang pasien kanker darah seperti multiple myeloma dan leukemia limfositik kronis.

Ahli hematologi dan onkologi di Icahn School of Medicine, Mount Sinai, Samir Parekh, mengatakan multiple myeloma dan pengobatan paling umum untuk penyakit ini membunuh sel B yang memproduksi antibodi tubuh.

“Pabrik antibodi tidak bekerja sebagaimana mestinya pada pasien yang dirawat untuk penyakit ini,”kata Parekh.

Menurut dia, sebelum pandemi, dokter menyadari pasien dengan jenis kanker ini rentan terhadap berbagai infeksi, termasuk infeksi bakteri dan flu. Oleh karena itu, sangat penting bagi pasien mendapatkan vaksin flu dan pneumonia.

Dalam pandangan awal pada beberapa pasiennya, suntikan vaksin tampaknya efektif dalam memproduksi antibodi bagi mereka yang belum mengembangkannya selama vaksinasi awal (dosis pertama dan kedua).

Kepala medis di Leukemia & Lymphome Society, Gwen Nichols memperkirakan sekitar 1,3 juta orang hidup dengan kanker darah atau menjadi penyintas penyakit ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan