Kasus Covid-19 di KBB Turun Cukup Signifkan

NGAMPRAH – Perkembangan kasus Covid-19 di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini terus mengalami tren penurunan yang cukup signifikan sejak beberapa pekan lalu.

Berdasarkan data pada laman Pusat Informasi dan Koordinasi (PIK) Bandung Barat, saat ini total kasus COVID-19 di Bandung Barat mencapai 19.075 kasus. Rinciannya hanya 26 orang positif aktif, 18.748 orang dinyatakan sembuh dan 265 orang meninggal dunia.

“Alhamdulillah untuk kasus positifnya berangsur terus berkurang. Harapannya tren ini berlanjut sampai nihil kasus baru,” ungkap Ketua Harian Satgas Covid-19 Bandung Barat Asep Sodikin kepada wartawan, Rabu (6/10).

Penurunan kasus itu juga berbanding lurus dengan kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 yang mencapai titik terendah selama pandemi Covid-19 yakni 1,8 persen.

“Untuk BOR juga kita sangat menurun drastis jadi hanya 1,8 persen, artinya banyak tempat tidur yang kosong. Kita inginnya kan tidak ada yang dirawat lagi karena Covid-19,” katanya.

Kendati kasus dan BOR kini sudah sangat menurun namun Bandung Barat masih harus tetap menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3.

“Kalau melihat kasus dan BOR serta hasil evaluasi, harusnya KBB itu sudah menerapkan PPKM Level 2. Hanya saja karena kita masuk aglomerasi Bandung Raya, jadi tetap bertahan di Level 3,” jelas Asep.

Kendati kasus Covid-19 tak lagi terlalu mengkhawatirkan pihaknya, namun masyarakat tetap diminta tak mengabaikan disiplin penerapan protokol kesehatan selama beraktivitas.

“Aktivitas memang sudah banyak yang dilonggarkan tapi jangan juga akhirnya abai prokes. Harus waspada terus kalau bisa sampai kasusnya benar-benar bisa ditangani,” jelasnya.

Dari sisi vaksinasi Covid-19, sebanyak 709.505 orang telah divaksin dosis pertama. Jumlah itu sama dengan 50,82 persen dari total sasaran vaksinasi sebanyak 1.396.176 orang, telah divaksin dosis pertama.

“Sementara persentase vaksinasi dosis kedua mencapai 23,26 persen atau sebanyak 324.731 orang,” pungkasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan