Airlangga: Strategi Pengembangan IPTEK Melalui Riset Jadi Fokus Pemerintah

Tren digitalisasi saat ini saat ini terus berkembang. Indonesia memiliki banyak potensi dan peluang yang harus dimanfaatkan.

‘’Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 124 miliar (Rp1.700 triliun) pada tahun 2025,’’ucapnya.

Menko Airlangga menuturkan, saat ini ada 2 sektor ekonomi digital yang menjadi pendatang baru yakni Edutech dan Healthtech.

Keduanya memiliki prospek pertumbuhan yang menjanjikan dalam lanskap ekonomi digital Indonesia.

Pada 2020, pengguna aktif aplikasi Edutech Indonesia tumbuh signifikan mencapai 200% dan jumlah penguna Healthtech (telemedicine) juga meningkat signifikan.

Bahkan dalam 5 tahun ke depan, diprediksi pengguna telemedicine di Asia Pasifik akan meningkat sebesar 109%.

‘’Jadi Kemajuan teknologi digital haruslah dipandang menjadi sebuah peluang bagi Indonesia. Berbagai studi menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar,cetus Menko Airlangga.

Dengan jumlah penduduk yang terbesar ke-4 di dunia, dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7%, peluang ini menjadi ptensi ekonomi yang sangat baik.

Bahkan jika dilihat dari jumalah Generasi Z sebanyak 75,49 juta orang, atau 27,94% dan Generasi Y/Milenial yang mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87% ekonomi digital akan mengambil peran penting di masa akan datang.

Untuk mendorong peningkatan daya saing, pemerintah telah memberikan dukungan fiskal berupa kebijakan Super Tax Deduction untuk kegiatan vokasi, industri padat karya maupun penelitian dan pengembangan.

Hal ini dilakukan agar dapat mendorong danmunculnya talenta-talenta (SDM) Indonesia yang hebat, produktif, serta SDM yang dapat membawa negara ini bersaing secara global khususnya di era digital saat ini.

“Selamat mengikuti acara ini, semoga kegiatan ini dapat memberikan optimisme bagi kita semua dalam memunculkan ide-ide dan inovasi baru yang dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional,” pungkasnya.

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan Kebudayaan, dan Ristek Nadiem Anwar Makarim, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Heru Dewanto. (frh/fsr)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan