Perlu Diperbaiki, Pemprov Jabar Asesmen Jembatan Dayeuhkolot

DAYEUHKOLOT – Sudah tiga hari, Jembatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, tidak digunakan untuk lintasan kendaraan roda dua maupun roda empat, karena mengalami keretakan di badan jalan. Sehingga jalur kendaraan seluruhnya menggunakan jembatan baru.

Kepala Dinas PUTR Kabupaten Bandung Agus Nuria membenarkan bahwa jembatan tersebut mengalami keretakan, sehingga, Jalan utama tersebut tadinya dua arah, namun saat ini seluruh kendaraan menggunakan satu jembatan.

“Pengen jembatan itu secepatnya dibetulkan, karena itu jalan utama yang banyak dilalui orang, dikarenakan jembatan yang tadinya dua arah, jadi hanya menggunakan satu jembatan,” kata Agus saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Minggu (25/7).

Menurutnya, Jembatan Dayeuhkolot tersebut kewenangan ada di Provinsi Jawa Barat (Jabar). Agus mengaku, pihaknya terlah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga, Pengairan, dan Tata Ruang (DBMPTR) Provinsi Jabar. Dan DBMPTR Jabar telah melakukan peninjauan ke lokasi jembatan tersebut.

“Karena bukan kewenangan kita, maka kita hanya memberikan informasi kepada Pemprov Jabar adanya retakan Jembatan tersebut. Kami pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Provinsi, namun, karena harus asesmen dulu, apakah layak atau tidak untuk digunakan kembali, namun saat ini jembatan tersebut ditutup terlebih dahulu,” kata Agus.

Saat ditanyakan hasil asesmen, Agus mengatakan, asesmen tersebut harus dilakukan oleh tim ahli dari DBMPTR bidang jembatan tersebut. Pasalnya, kata dia, harus betul-betul dilihat ke lapangan.

Maka, kata dia, hal tersebut yang memutuskan yaitu Pemprov Jabar, karena apa Jembatan tersebut harus dibongkar seluruhnya, atau hanya direhab, dan apakah retaknya hanya di luar saja atau retak struktur. Oleh karena itu, yang menentukan tim asesmen.

“Kita akan coba dikomunikasikan, kita tidak bisa intervensi kewenangan mereka, justru nanti dari media atau dari masyarakat yang bisa mempercepat mereka untuk bekerjanya. Mudah-mudahan hanya retak di luar saja dan bukan struktur, atau mungkin nanti ada penunjang di atasnya bikin balok lagi supaya bisa dipergunakan kembali,” tandasnya. (yul)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan