Turun 45 Persen, Triwulan I Kunjungan Wisata di KBB

NGAMPRAH – Sektor pariwisata di Jawa Barat termasuk kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) saat ini masih berusaha untuk pulih setelah setahun belakangan dihantam badai pandemi Covid-19.

Namun pemerintah pusat mengembuskan angin segar dengan mendorong masyarakat berwisata saat libur Lebaran nanti. Ditambah adanya pelarangan mudik yang penerapannya dipercepat sejak 22 April sampai 24 Mei.

Berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di KBB pada triwulan pertama 2021 hanya sebanyak 650 ribu orang.

“Harapannya pasti bisa meningkat. Tapi kalau melihat data agak berat. Karena di tahun 2020 triwulan pertama itu ada 1,1 juta wisatawan yang datang ke KBB. Kalau dengan 2021, ada penurunan 45 persen,” ungkap Kepala Seksi Pembinaan Industri Pariwisata Disparbud KBB, Agus Nurul, Jumat (23/4).

Untuk melihat angka kunjungan wisatawan ke kawasan wisata di Bandung Barat pada libur Lebaran nanti, pihaknya bakal melakukan penghitungan selama 12 hari sebelum dan setelah Lebaran.

“Nanti kita akan mulai menghitung kunjungan wisatawan selama 12 hari libur Lebaran. Meskipun libur Lebarannya hanya 2 hari, tapi mudah-mudahan bisa bertumbuh,” terangnya.

Pihaknya sangat berharap pada kunjungan wisatawan lokal Bandung Raya mengingat pemerintah melarang adanya pergerakan manusia antardaerah atau pelarangan mudik.

“Ya harapannya cuma ke wisatawan lokal Bandung Raya. Hanya kita belum bisa prediksi berapa angka kunjungannya,” tegasnya.

Tak mau kalah optimis, Disparbud Jawa Barat bahkan menaruh harap pada 30 jutaan wisatawan yang berkunjung ke Jawa Barat. Angka itu berdasarkan hasil hitungan kunjungan wisatawan ke Jabar pada tahun 2020.

“Untuk Jabar sebenarnya masih diminati. Tahun 2019 kita mencatat 62 juta wisatawan lokal datang ke Jawa Barat. Di 2020, ada 30 jutaan. Artinya kan wisatawan lokal Jabar ini memegang peranan penting,” ungkap Kepala Disparbud Jawa Barat, Dedi Taufik.

Apalagi menurutnya, perjalanan antardaerah sudah tak diizinkan. Namun pergerakan di dalam wilayah aglomerasi Bandung Raya tetap diperbolehkan.

“Pemerintah memang melarang mudik. Mudik ini kan filosofinya kembali ke kampung halaman. Berbeda dengan piknik, nah untuk libur lebaran sendiri, kita targetkan wisatawan lokal yang piknik. Misalnya dari Bandung ke Lembang, kan tidak dilarang,” terangnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan