Monitoring Kebijakan Jasa Keuangan

BANDUNG – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia (RI) Wimboh Santoso melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Dia mengaku, kunjungannyan ke Jabar untuk memonitor implementasi kebijakan terutama di sektor jasa keuangan. Terlebih di masa pandemi, penting untuk tetap menstabilkan sektor keuangan daerah.

“Fokus sekarang dan ke depan adalah bagaimana peta mesin ekonomi kita atau UMKM jadi perhatian. Sektor pertanian dan sektor unggulan lain juga jadi kekuatan kita,” ucap Wimboh di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (13/3).

Wimboh mengatakan, OJK akan mendukung keuangan bukan hanya dengan pembiayaan yang sudah disediakan pemerintah, tetapi dengan penjaminan dan pendampingan masyarakat.

Dengan cara begitu, menurutnya dapat memudahkan semua pihak dalam menyanggupkan pembiayaan bisa juga dalam menjualnya sehingga ekosistem ini harus dikuatkan bersama.

“Kami bersama Pak Gubernur sudah sepakat nanti kita akan keroyok bersama sektor ekonomi agar dilakukan dengan cara-cara yang baru dan digital,” hematnya.

Dalam kunjungan tersebut, Pemprov Jabar menerima bantuan kemanusiaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membantu masyarakat korban bencana di Jabar.

OJK memberikan Rp200 juta untuk Jabar Bergerak dan Rp50 juta untuk Jabar Quick Response (JQR). Dana seperempat miliar akan disalurkan kepada masyarakat di kabupaten/kota yang sedang dilanda bencana.

Pada pertemuan tersebut, keduabelah pihak pun sepakat akan berkolaborasi memulihkan perekonomian Jabar dengan mengurangi pengangguran melalui pembiayaan untuk pengembangan UMKM dan teknologi digital.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku, telah membahas potensi manajemen keuangan khususnya untuk kelompok-kelompok desa dan petani. OJK juga minta agar kelompok ekonomi menengah atas rajin-rajin belanja.

“Kami sudah melaporkan salah satu program kita yang tengah berjalan ialah borongdong.id, mengajak 300 ribu ASN berbelanja,” katanya.

Menurutnya, pada masa pandemi covid-19 belanja adalah salah satu bentuk bela negara. Oleh karena itu, Pemprov Jabar berupaya terus meningkatkan daya beli masyarakat di level korporasi.

“Itulah kenapa kredit membeli mobil dengan bunga nol persen ini, maksudnya agar mereka yang mampu jangan menahan diri. Silakan beli motor mobil rumah dan lain-lain,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan