Koperasi Organiasi Pemuda Indonesia (KOPI) Luncurkan Inkubator Bisnis dan Unit Usaha

BANDUNG – Koperasi Organisasi Pemuda Indonesia (KOPI), meluncurkan Inkubator Bisnis Pemuda dan Unit Usaha, di Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jumat (5/3).

Peluncuran inkubator Bisnis ini juga dihadiri Mohammad Rudy Salahuddin (Deputy Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM), Arief Rosyid Hasan (Komisaris Bank Syariah Indonesia), Ari Permana (Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM), M. Pradana Indraputra (Staff Khusus BKPM), dan Kanwil Bank Syariah Indonesia (BSI) Jabar.

Ketua KOPI, Ervan Taufiq menjelaskan, Inkubator Bisnis Pemuda ini sebagai salah satu program KOPI dalam rangka memberikan dukungan bisnis dan melakukan akselerasi pengembangan usaha, serta menyediakan berbagai sumber daya dan layanan yang diperlukan kepada para anggota.

“Lahirnya Inkubator Bisnis Pemuda dan Unit Usaha dari KOPI ini beranjak dari kesadaran pentingnya sinergi dan kolaborasi di tengah tantangan bonus demografi Bangsa Indonesia, yang pada waktu bersamaan, juga masih menghadapi ujian berupa pandemi sebagaimana dialami belahan dunia lainnya dengan berbagai dampak ikutannya,” kata Ervan dalam rilisnya kepada jabarekspres.com, Senin (7/2) pagi.

Selain itu, imbuh Ervan, Inkubator Bisnis dan Unit Usaha ini juga sesuai dengan implementasi Undang-undang Cipta Kerja, yang secara langsung berdampak terhadap generasi muda.

“Beberapa kemudahan mulai tampak dari UU Cipataker ini. Seperti pendirian usaha bagi usaha mikro dan kecil, mendapatkan pinjaman dan bantuan pemerintah melalui dana hibah, access to market (goverment provide) dan keringanan perpajakan selama dua tahun,” ungkap Ervan.

Menurutnya kehadiran KOPI dengan Inkubator Bisnis dan Unit Usaha ini menjadi sejarah penting sebagai ikhtiar bersama organisasi Pemuda Islam, untuk meneguhkan kebangkitan ekonomi umat.

“Sekaligus menjadi langkah konkrit dari sebuah gagasan pemuda Indonesia yang siap menyambut bonus demografi, serta memberi kontribusi untuk kemajuan ekonomi bangsa kini, esok dan masa mendatang,” ucapnya.

Lebih lanjut Ervan menjelaskan program inkubasi ini tidak saja memberikan pendampingan teknis, melainkan juga dapat menjadi pusat praktik dalam pengelolaan bisnis budidaya pertanian dan peternakan.

“Kehadiran inkubasi bisnis ini ditunjukan dengan sudah adanya Unit Usaha Pepaya California, Wisma Inkubator dan Unit Usaha Peternakan Ayam Petelur, Ayam Pedaging, kebun mangga, franchising makanan cepat saji, babershop dan lain sebagainya,” jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan