Empat Menteri Baru Langsung Kebut Program Kerja, Risma: Minggu Pertama Januari, Bansos Harus Keluar

JAKARTA – Pembantu presiden yang baru saja dilantik langsung membeberkan program kerjanya. Hampir sama, intinya membantu rakyat bangkit dari keterpurukan pagebluk corona. Kesejahteraan masyarakat menjadi prioritas utama.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin misalnya. Dia mengaku diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo. Mengatasi pandemi Covid-19 denga sebaik-baiknya.

“Agar semua murid bisa kembali sekolah dengan seger. Agar semua pengusaha UMKM bisa segera kembali menggelar tokonya, agar semua keluarga kita bisa kembali bersilaturahim, dan agar seluruh rakyat Indonesia bisa hidup normal kembali,” kata Budi, Rabu (23/12).

Ia juga mengaku tidak bisa bekerja sendiri. Membutuhkan dukungan dari seluruh pihak. Baik dari lingkungan kesehatan, ekonomi, birokrasi dan pemerintah daerah.

“Masalah ini adalah masalah yang sangat secara tidak mungkin kami lakukan sendiri. Harus dilakukan secara inklusif semoga kembali hidup normal untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini akan mengebut realisasi penyaluran bantuan sosial sejak pekan pertama Januari 2021.

“Kementerian Sosial ini diminta presiden adalah sangat urgen. Bagaimana realisasi bantuan untuk triwulan IV dan nanti awal 2021 Januari itu minggu pertama harus bisa keluar,” katanya.

Alasannya, bantuan ini sangat berkaitan dengan pergerakan ekonomi nasional. Selanjutnya Risma juga ingin memulai program pemberdayaan. Selama ini, sudah mencoba bagaimana bantuan berdampak langsung yang terukur ke kesejahteraan masyarakat.

“Artinya ada mekanisme-mekanisme pembinaan yang harus dilakukan. Kami akan gandeng gubernur, kepala daerah utamanya perguruan tinggi setempat yang mengetahui persis perkembangan di daerahnya,” beber Risma.

Di tempat sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan menjalankan tiga gagasan. Gagasan pertama adalah inovasi.

“Karena kita harus bergerak secara cepat, Dalam satu tahun ini harus ada ‘quick win’. Harus ada perubahan yang mendasar pada saat kita berbenah terhadap lima destinasi super prioritas. Jadi kita harus berinovasi mulai dari busana-nya, tari-tariannya, 360 derajat,” rincinya.

Inovasi tersebut dilakukan dari segi infrastruktur dan segala yang berkaitan dari pariwisata dan ekonomi kreatif, kuliner, ‘fashion’ (fesyen), dan lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan