Lantik 1.073 CPNS via Teleconference

BANDUNG– Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melantik dan mengambil sumpah/janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) 1.073 orang di lingkungan Pemerintah Da­erah (Pemda) Provinsi Jabar. Rinciannya, 1.064 Calon Pe­gawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran (TA) 2018, dan 9 orang CPNS TA 2014.

Sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19, pe­lantikan digelar melalui media elektronik atau tele­conference di Gedung Paku­an, Kota Bandung, Selasa (21/4/20).

Pelantikan tersebut berdas­arkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 823/Kep.174/Mutasi tentang Peng­angkatan Calon Pegawai Ne­geri Sipil menjadi Pegawai Negeri Sipil yang ditetapkan di Bandung, 28 Februari 2020.

“Kami mohon maaf pelanti­kan atau pengambilan sumpah jabatan ini yang seharusnya berada di tempat yang sangat formal dan baik, kita lakukan pertama kalinya dalam sejarah dilantik di tempat yang sangat terbatas. Di mana lebih dari seribu orang yang dilantik ada yang di rumahnya masing-ma­sing, juga ada di kantor Pemda Provinsi Jawa Barat yang ada di daerah,” kata Kang Emil –sa­paan Ridwan Kamil– dalam sambutannya.

“Ini semangat bela negara kita. Kenapa? Karena mereka harus segera dilantik untuk segera bertugas di tengah pandemi COVID-19 ini. Me­reka harus segera turun ke lapangan, usianya masih mu­da-muda, masih sehat-sehat, sehingga mereka perlu ambil tindakan dan inisaitif menja­di pasukan utama saya dalam membantu masalah COVID-19 ini,” tambahnya.

Kang Emil pun menekankan tiga nilai dasar yang tidak boleh berubah dan harus di­miliki PNS Pemda Provinsi Jabar. Pertama, dia meminta PNS Jabar harus memiliki kualitas integritas yang baik. Tugas sebagai PNS adalah pengabdian, di mana kemu­liaannya adalah keberhasilan melaksanakan tugas dan pe­layanan kepada publik.

“Integritas adalah harga ma­ti dan pondasi. Jangan sampai goyah, jangan sampai hancur dan digadaikan oleh hal-hal yang bisa merusak nilai-nilai integritas itu,” ucapnya.

“Kembalikan kepada niat. Hari ini Anda diambil sumpah jabatan, berpuluh tahun An­da akan mengalami goda­an-godaan, akan mengalami tantangan-tantangan yang mungkin akan merusak nilai integritas itu,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan