Potong Gaji Pegawai PLN Jangan Pukul Rata

BANDUNG – Pasca pemadaman listrik massal di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten, saat ini masih menyisakan permasalahan. Sebab, pengguna listrik menuntut kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk membayar kerugian.

Meski PLN telah menyiapkan anggaran 800 miliar untuk konpensasi, dana tersebut tidak akan mencukupi jika kerugian materil pengguna listrik diberikan kepelanggan.

Kendati begitu, anggaran yang disiapkan oleh PLN itu, memiliki dampak pada keuangan PLN itu sendiri. Sehingga, muncul wacana untuk memangkas gaji pegawai PLN yang dicetuskan Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Raharjo Abumanan ketika dimintai komentarnya di di gedung DPR RI Senayan, Selasa, (6/8).

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon, tidak sepakat dengan adanya isu tersebut. Dia mengungkapkan, kejadian padamnya listrik tersebut bukan sepenuhnya salah karyawan PLN secara keseluruhan. Sebab, tidak akan adil jika semua karyawan PLN harus bertanggung jawab.

“Menurut saya ini tidak fair bagi karyawan PLN, karena mereka belum tentu bersalah,’’ kata Fadli Zon ketika ditemui pada acara diskusi publik di pameran buku di Jalan Braga, Kota Bandung, (7/8).

Dia menilai, kejadian pemadaman listrik harus dilakukan investigasi menyeluruh. Sehingga akan ketahuan siapa yang paling bertanggung jawab.

“Ada prosedur, seperti investigasi, tapi harus cepat investigasinya. Apa yang menyebabkan hal itu terjadi. Keteledoran siapa, dan juga harus dilakukan operasional audit terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil” ujarnya

Fadli menuturkan, untuk ganti rugi PLN harus memiliki mekanisme yang jelas meski sebetulnya untuk ganti rugi PLN akan mengacu pada undang-undang. Namun, PLN harus memperhatikan juga konpensasi dalam bentuk penggantian materil maunpun imateril.

’’Jadi tidak bisa langsung mengambil keputusan memoting gaji karyawan,’’kata dia.

Dia menilai, kasus pemadaman listri masal ini disebabkan adanya liberalisasi dari sektor ketenaga listrikan. Sebab, selama ini listrik dimonopoli oleh PLN.

“Listrik itukan monopoli, saya ingin PLN menjadi sisi yang kuat, karena harus digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.” ujarnya. (mg5/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan