BANDUNG – Adanya permasalahan sosial yang melibatkan warga di Kecamatan Babakan Ciparay Kota Bandung membuat Pemkot meminta Bizpark dan KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) untuk menuntaskan dengan warga yang terdampak pabrik girder (beton penopang).
Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana menuturkan, kesepakatan dengan warga sampai saat ini belum ada hitam di atas putih. Sehingga, dinyatakan warga masih keberatan.
Dia menegaskan, pihak perusahaan agar membuat bukti tertulis maksimal pekan depan sudah diterima Pemkot Bandung. Kalau tidak, maka Pemkot Bandung akan mengonfrontir dengan warga terdampak supaya segera menemukan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
Dalam pertemuan antara Yana dengan pihak pengusaha bersangkutan yang digelar Jumat (23/11), baik KCIC maupun Bizpark menyatakan sudah berkomunikasi dengan warga terdampak. Namun mereka hanya secara lisan menyampaikannya, tidak secara tertulis dan diketahui aparat setempat.
“Senin mereka janji mau menyerahkan surat pernyataan dari warga bahwa warga sudah tidak keberatan dengan adanya pembangunan di sana dan diketahui RT, RW, Lurah, dan Camat setempat. Kalau tidak akan kami pertemukan supaya ada penyelesaian. Prinsipnya ”batu turun keusik naek”.
Karena masalah akan selesai kalau ada komunikasi,” ujarnya.
Untuk diketahui, masalah sosial pada masalah ini adalah belum adanya titik temu antara pengusaha dengan warga mengenai jalan warga akan ditutup jika pabrik tersebut beroperasi. Menurut Yana, tuntasnya permasalahan sosial tersebut akan menjadi dasar diterbitkannya Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
“Produk hukum harus di-back up dengan produk hukum juga. Dan ada tahapan proses yang harus ditempuh (untuk terbitnya IMB),” sambungnya.
Lebih lanjut Yana menyampaikan, penyelesaian masalah sosial memang tidak perlu menyenangkan semua pihak. Dirinya menyerahkan kepada fungsi aparat kewilayahan kalau ada yang menyatakan itu selesai. Itu dapat menjadi pegangan untuk menerbitkan IMB.
“Jangan sampai bola panasnya ada di kita dengan mengeluarkan IMB. Bagaimana kalau kemudian nanti ada yang nuntut kita kalau IMB diterbitkan sedangkan permasalahan sosial belum selesai,” kata dia.