Gali Budaya Sunda Melalui Festival Literasi

BANDUNG – Ikatan Duta Bahasa Jawa Barat bekerjasama dengan Sekolah Kuntum Cemerlang mengadakan acara festival literasi budaya, berbudaya literasi, berliterasi budaya. Acara ini menampilkan beberapa budaya sunda, mural bahasa, MELINDA (Media Literasi Sunda), papan petunjuk dwibahasa, aksara sunda, dan menulis cerita rakyat. Diikuti oleh seluruh siswa Sekolah Kuntum Cemerlang, mulai dari playgroup sampai SMA berkumpul di Aula Sekolah Kuntum Cemerlang, Cidadap, Kota Bandung, Senin (23/7).

Kepala Sekolah Kuntum Cemerlang, Jerimias Risjoko membuka acara tersebut dengan memotong tumpeng sebagai dukungan kuliner tradisional. Dia menyampaikan acara festival ini mengarahkan anak-anak dalam mengenal berbagai budaya, terutama budaya Sunda.

”Kami coba gali sedikit demi sedikit mengenai muatan lokal. Anak-anak diarahkan untuk mengenal budaya sunda, karena dengan upaya tersebut dapat lebih mudah mengenal bahasa, makanan tradisional, dan lain sebagainya,” tutur Jerimias.

“Harapannya anak-anak dapat lebih mengenal budaya Sunda, bukan hanya makanannya, bukan hanya bahasanya saja, tetapi lebih menyeluruh pada budayanya,” lanjutnya.
Duta Bahasa Jawa Barat sekaligus Kesiswaan SMP Kuntum Cemerlang, Vicky Taniady menjelaskan bahwa bertepatan dengan Hari Anak Nasional, Duta Bahasa menyelenggarakan acara mengenai melestarikan bahasa melalui budaya. Bekerjasama dengan pihak sekolah, acara ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak tentang bahasa melalui budayanya.

Pada saat ini, ternyata banyak kosakata Bahasa Sunda yang mulai dilupakan oleh remaja. Seperti, anak-anak memilih kata ‘ricecooker’ dibandingkan dengan istilah-istilah bahasa daerah seperti nyangu, nyesepan, hihid dan lain sebagainya.

“Literasi merupakan hal yang wajb karena menjadi kecakapan abad 21. Oleh karena itu, kita mengajak anak-anak untuk melestarikan bahasa tersebut melalui budaya,” ujar Vicky.

Vicky menambahkan bahwa antusias anak-anak pada festival literasi budaya ini sangat luar biasa. Khususnya pada bidang kuliner, mereka akhirnya bekerjasama dengan orang tua untuk membuat makanan tradisional. Hal tersebut menjadi menarik karena mereka dapat bekerjasama untuk menentukan komposisi sampai memasaknya.

”Akhirnya dari sana dapat terjalin literasi yang kita harapkan, bagaimana sekolah dan orang tua dapat berkoordinasi untuk mendukung literasi tersebut,” tambahnya.

Kelanjutan dari acara ini, Vicky mengatakan bahwa Ikatan Duta Bahasa akan mengajukan program ini untuk acara pemilihan Duta Bahasa Nasional di Jakarta. Program tersebut akan di promosikan disana, sekaligus bertemu dengan teman-teman duta bahasa dari berbagai provinsi lainnya. Mereka akan melaporkan bagaimana literasi dan perkembangan bahasa daerah di Jawa Barat. (vh/azu)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan