Musim Tergarang Sterling

jabarekspres.com, HUDDERSFIELD – Raheem Sterling pada musim pertama Pep Guardiola di Manchester City hanya bertugas menyervis Sergio Aguero dan Gabriel Jesus. Tapi, peran berbeda didapatkan di musim kedua Guardiola. Nah, kini Heemio lebih sering jadi pembeda ketimbang menyervis ke Aguero dan Jesus.

Terakhir, Senin dini hari kemarin WIB (27/11) aksinya membantu City melanjutkan tren unbeaten-nya hingga pekan ke-13 Premier League. Dari aksinya, memaksa Scott Malone untuk melanggarnya di kotak penalti. Sergio Aguero sukses jadi eksekutornya. Begitu pun sosok yang menentukan hasil akhir. Sterling-lah orangnya. City menang 2-1 atas Huddersfield.

”Karena saya selalu percaya bisa melakukannya (mencetak banyak gol),” kata Sterling di dalam wawancaranya setelah laga kepada BBC Radio 5 Live. Ya, perubahan perannya itu adalah kunci pergerakan performanya dalam tiga bulan pertamanya musim ini. Sterling telah mencetak 12 gol dan empat assist hanya dalam tiga bulan pertamanya.

Baik di Premier League atau di Liga Champions. Bandingkan dengan musim lalu, dalam 10 bulan dia hanya mencetak 10 gol di semua ajang. Bahkan, rata-rata per musim Sterling tidak pernah mampu mencetak lebih dari 11 gol di semua ajang. ”Dia (Guardiola) sudah mengajarkan kami untuk lebih bernaluri pembunuh,” lanjut Sterling.

Tak hanya dari golnya. Begitu juga dari perbandingan tembakannya dengan para pemain garis kedua The Citizens. Dengan dua laga lebih sedikit, Sterling sudah menyamai total shots di Premier League yang dilakukan Kevin De Bruyne, 26 shots. Sterling juga hanya terpaut 1 shots dengan David Silva. Di kotak penalti lawan, dia mencatat 91 sentuhan.

Sterling, ungkap Guardiola, sudah tak seperti musim lalu yang sering kehilangan kontrol bola. ”Dia kini lebih kuat (dalam menguasai bola), dia kini mengontrol laga lebih bagus lagi, di beberapa kesempatan dia berani satu lawan satu dan memprovokasi lawan berbuat pelangaran,” tutur Guardiola, dikutip Daily Mail. Sterling berlatih tembakan dengan Mikel Arteta. Sterling di beberapa kesempatan juga sering ngobrol dengan Guardiola saat latihan.

Guardiola pun menilai Sterling bersama Leroy Sane sebagai komoditas terpenting dalam skuadnya musim ini. ”Mereka masih muda, masih dapat terus meningkat lagi. Bedanya Raheem lebih mampu membuat gap,” klaim Guardiola. ”Dia memenangi laga, dia sekarang bisa menjadi pemain pemenang,” tambahnya. (ren)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan