Nama Udin dan Prabangsa Terpahat di Tugu Memorial

Dari lantai bawah tanah itulah pengunjung langsung dibawa ke lantai 6. Dengan menggunakan lift kaca yang sengaja dibuat transparan. ’’Ini merupakan filosofi transparansi media dan informasi,’’ jelas Jennifer.

Ya, transparansi. Termasuk ketika media melakukan kesalahan. Di museum itu diperlihatkan contoh saat media di Amerika menyajikan pemberitaan yang bias. Atau melakukan kesalahan dalam menyajikan berita.

Terpahat pula berita-berita yang pernah menghebohkan dunia. Salah satunya berita skandal mantan Presiden Bill Clinton dengan Monica Lewinsky.

Menurut Jennifer, Newseum memang dibangun untuk mengusung nilai-nilai dari First Amendment Amerika Serikat. Salah satunya soal kebebasan pers. ’’Museum ini menyajikan semua tentang sejarah jurnalistik, media, serta kebebasan pers. Tidak hanya di Amerika, tetapi juga di dunia,’’ jelas perempuan parobaya itu.

Di lantai 3, pemaparan soal kebebasan pers tersebut lebih jelas. Termasuk tentang berbagai ancaman terhadap kebebasan pers.

Memasuki ruangan itu, pengunjung ’’disambut’’ sebuah peta dunia berukuran raksasa. Negara-negara di peta tersebut dibedakan menjadi tiga warna. Yakni, merah, kuning, dan hijau.

Masing-masing warna menandakan tingkat kebebasan pers di sana. Hijau menandakan bahwa pers di negara tersebut diberi kebebasan luas. Kuning, pers di negara itu setengah bebas. Sedangkan merah menandakan pers di negara tersebut belum bebas.

Lantas, Indonesia berada di warna apa? Tidak cukup jelek. Indonesia ditandai dengan warna kuning yang berarti ’’partly free’’. Berdasar penilaian Newseum, Indonesia mendapat 49 poin dari skala maksimal 100.

Alasannya, meskipun pers di Indonesia sudah diberi kebebasan, pemerintah masih memberlakukan aturan-aturan atau regulasi yang cukup ketat. Termasuk, masih adanya ancaman terhadap wartawan serta terbunuhnya sejumlah jurnalis dalam menjalankan tugas.

Untuk menandai jurnalis-jurnalis di dunia yang tewas dalam tugas, museum itu mendirikan monumen khusus. Letaknya tak jauh dari peta kebebasan pers di lantai 3 tersebut. Bentuknya berupa dinding transparan menjulang tinggi.

Di monumen Journalists Memorial itu, terpahat nama-nama wartawan yang gugur saat menjalankan tugas. Ada lebih dari 1.800 nama jurnalis dari seluruh penjuru dunia. Berdekatan dengan tugu tersebut, terdapat dinding yang memajang foto-foto para wartawan yang gugur tersebut disertai penjelasan penyebab kematiannya.

Tinggalkan Balasan