Berwisata dan Bernostalgia di Museum Sepak Bola Jepang

Piala Dunia di Jepang sudah berlalu hampir 15 tahun. Namun, nuansanya belum hilang sampai saat ini. Terutama apabila Anda mengunjungi Museum Sepak Bola Jepang di Tokyo. Itulah yang dilakukan wartawan Jawa Pos NARENDRA PRASETYA belum lama ini.

MATANYA menatap tajam foto-foto yang terpampang di dinding. Satoshi Fujii seperti sedang mengulik cerita di balik foto-foto itu. Terutama foto aksi pemain timnas Jepang saat berlaga di Piala Dunia 2002 yang berlangsung di Negeri Matahari Terbit tersebut. Fujii tidak lupa mencatat satu per satu di secarik kertas. Entah apa yang dicatatnya.

”Ini (Piala Dunia 2002, Red) kebanggaan kami sampai saat ini. Alangkah indahnya apabila saya bisa menuangkan kebanggaan ini ke dalam karya film. Karena itu, saya datang ke sini,” ucap Fujii kepada Jawa Pos yang kebetulan bersamaan mengunjungi Museum Sepak Bola Jepang itu. Tak disangka, Fujii ternyata seorang film maker.

Lewat Japan Football Museum atau Museum Sepak Bola Jepang, Fujii berusaha menggali segala hal tentang sepak bola negara itu dan perhelatan Piala Dunia 2002 untuk inspirasi filmnya nanti. Sebab, di museum yang terletak satu kompleks dengan kantor pusat Japan Football Association (JFA, PSSI-nya Jepang) di JFA House, Football Avenue, Bunkyo-ku, 113-8311, Tokyo, Fujii bisa mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan.

Lantai basement 2 ruang utama museum yang dibuka pada musim panas 2003 itu merupakan ruangan khusus sejarah Piala Dunia 2002. Di ruangan yang berbentuk melingkar tersebut, ada foto-foto momen terbaik event sepak bola paling akbar itu. Mulai momen pertandingan di fase grup sampai final. Bahkan, pengunjung bisa menyaksikan jas yang dikenakan perangkat pertandingan, volunter, sampai rompi yang dikenakan wartawan yang meliput kala itu.

Terdapat pula informasi Piala Dunia 2002 dalam angka. Mulai kapan Jepang (bersama Korea Selatan) dinyatakan terpilih sebagai tuan rumah, pemilihan maskot, hingga berbagai persiapan yang dilakukan. Patung 11 pemain inti timnas Jepang yang tampil di Piala Dunia 2002 yang berpose melingkar di tengah ruangan semakin menambah kental suasana histori event empat tahunan itu.

Tinggalkan Balasan