Terus Tingkatkan Kemajuan Koperasi

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pemkab Bandung Barat akan terus meningkatkan dan memantapkan kemampuan koperasi-koperasi yang ada di Kabupaten Bandung Barat agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi koperasi yang sehat, tangguh dan mandiri. Hal ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan roda perekonomian yang terus berkembang dari waktu ke waktu.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Bandung Barat Weti Lembanawati mengungkapkan, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam meningkatkan koperasi sebagai langkah untuk meningkatkan roda perekonomian. Oleh karenanya, keberadaan koperasi di Kabupaten Bandung Barat terus ditargetkan agar berkembang. ’’Kami memandang pemerintah serius dan konsisten dalam mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan koperasi melalui program-program yang telah dilaksanakan,’’ ujar Weti, di Ngamprah, kemarin.

Diungkapkannya, selain untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing perekonomian masyarakat, melalui koperasi dan UMKM, pemkab telah menetapkan beberapa tujuan pokok, di antaranya meningkatkan perekonomian daerah, meningkatkan daya beli masyarakat serta meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan sosial. ’’Sedangkan arah kebijakannya adalah untuk meningkatkan produk dan produktivitas industri, koperasi dan UMKM yang berorientasi pasar guna meningkatkan akses modal, kualitas SDM, kualitas kelembagaan koperasi dan kesejahteraan anggotanya,’’ jelasnya.

Untuk mendukung program perkoperasian dan UMKM, lanjut dia, sejak tahun 2014 lalu pemkab juga mengalokasikan dana khusus dari APBD yang diperuntukan pada program peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, program penciptaan UKM, program fasilitasi pengembangan UKM serta pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM. Selain itu, sejak 2008 silam, pemkab juga telah memberikan bantuan permodalan kepada koperasi-koperasi yang dinilai layak mendapatkannya. ’’Bantuan modal ini sebagai langkah untuk mengembangkan koperasi yang ada di setiap wilayah,’’ ungkapnya.

Disinggung berapa jumlah koperasi di KBB saat ini, dia menyebutkan, dari total 823 koperasi hanya 392 koperasi yang masih aktif dan beroperasi. Sementara, dari 392 koperasi tersebut hanya 165 koperasi yang sehat dan mandiri. Lebih jauh dia menjelaskan, koperasi yang saat ini masih beroperasi bergelut di bidang UMKM dan simpan pinjam. Dia melihat, kebanyakan koperasi yang sudah tidak beraktivitas rata-rata tidak memiliki akte pendirian atau tidak berbadan hukum. Padahal, salah satu syarat berdirinya koperasi harus berbadan hukum. ’’Kita sudah sempat data keberadaan koperasi. Rata-rata ketika kita tanya, mereka mengaku belum memiliki akte. Untuk itu, kita akan lakukan pendataan lagi secara detail,’’ bebernya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan