Harga Jual Ikan Merosot

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Ikan tawar di Waduk Cirata banyak yang mati. Akibatnya, petani di Waduk Cirata, mengeluhkan merosotnya harga jual ikan ke sejumlah pasar di Indonesia. Ketua Masyarakat Peduli Cirata Asep Sulaiman mengungkapkan, harga jual ikan menurun pasca Lebaran dari semula Rp 20.000 menjadi Rp 17.500 per kilogram. Dengan kondisi tersebut dirinya yakin akan semakin banyak petani yang gulung tikar.

’’Setelah Lebaran harga turun dan banyak ikan yang mati. Para petani banyak yang mengeluhkan dengan adanya kasus ini. Kalau tidak ada bantuan dari pemerintah kami yakin akan semakin banyak petani yang bangkrut. Karena sebelumnya pun sudah banyak yang memilih meninggalkan usaha sebagai petani ikan,” katanya, kemarin.

Menurut dia, permasalahan yang dihadapi petani tidak hanya harga yang merosot, tapi juga pertumbuhan ikan yang lambat serta banyaknya ikan yang mati akibat menjamurnya eceng gondok atau gulma yang menutupi permukaan air waduk. ’’Persoalan eceng gondok itu menyebabkan ikan mati karena kehabisan oksigen. Jumlah ikan yang mati mencapai 20 ton pada sebulan terakhir. Ditambah cuaca yang banyak hujan. Jika hal ini dibiarkan para petani yang akan mengalami kerugiannya,” ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, pertumbuhan ikan menjadi lambat. Karena pemberian pakan yang seharusnya dilakukan pagi hari, baru bisa dilakukan siang harinya. Otomatis, ikan tidak bisa dipanen sesuai jadwal setiap tiga bulan. ’’Untuk itu, kami berharap agar pemerintah juga memikirkan subsidi untuk petani ikan. Kalau petani padi ada beras miskin, maka untuk petani ikan juga harus ada petani ikan miskin berupa subsidi pakan,” sahutnya.

Dia menyebutkan, tahun sebelumnya jumlah pembudidaya ikan di Kolam Jaring Apung Cirata yang termasuk wilayah Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.044 orang dan terakhir menyusut menjadi 900 orang akibat kondisi usaha yang terus merugi. ’’Karena banyak petani yang melihat ke depan usaha ini akan terus rugi. Sehingga mereka lebih memilih jalan usaha lain,’’ ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat, wilayah itu menghasilkan 5 juta benih ikan per tahun. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Adiyoto menyatakan, ke depannya KBB akan memiliki identitas baru dengan penghasil ikan air tawar terbanyak di Jawa Barat hingga DKI Jakarta. Dengan adanya Waduk Cirata dan Saguling, diharapkan pengembangan budidaya ikan air tawar semakin maju dan lebih berkembang. ’’Targetnya diutamakan lebih cepat agar segera diresmikan. Kita akan persiapkan terlebih dahulu secara maksimal,’’ paparnya.

Tinggalkan Balasan