Sebulan Terakhir Digerogoti Bakteri, ”Yani” Mati Tak Terurus

Emil Siap Ambil Alih

Sementara itu, terkait otopsi  kematian Yani, gajah mati penghuni Kebon Binatang Bandung, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berjani akan meminta hasilnya kepada siapapun yang miliki otoritas  kajian ilmiah tersebut.

”Otopsi itu ilmiah, tapi saya akan meminta hasilnya. Pokoknya,  laporannya pasti kami akan minta,” kata Emil, sapaan akrab wali kota Bandung itu, usai Sidang Paripurna LKPJ Wali Kota Bandung, tahun 2015, di Gedung DPRD Jalan Sukabumi, kemarin (12/5).

Dia menjelaskan, pemerintah harus tahu latar belakang kematian Yani.  Sebab, kalau sumber kematiannya akibat  tidak terurus, berarti satwa lain di Kebon Binatang juga ikut terancam. Sehingga, pihaknya akan mengirim surat ke Kementerian. ”Saya akan meminta untuk diaudit investigasi, ini sudah menyangkut nama Bandung,” ujar Emil.

Menyoal, sorotan warga terhadap ciutannya di media sosial tentang ajakan boikot Kebon Binatang Bandung, dia menilai, jangan diartikan sempit.

Boikot itu, maksudnya bukan dalam  arti keras. Sebab, banyak petisi warga yang harus diperhatikan. Maka, pengelola harus bijak memikirkan solusi keberlangsungan Kebon Binatang.

”Ini mah dinasehati tidak bergeming. Malah menjawab dengan modus-modu negatif. Masa sih, mau berbisnis dengan urusan nyawa, meski itu hewan. Tapi harus benar mengurusnya. Intinya, boikot ini hanya simbolis saja,” kata Emil.

Belakangan, aku Emil, Pemkot memang sedang mencari upaya hukum atas persoalan yang menelikung Kebon Binatang Bandung. Namun, bagi dia, pertimbangan sisi lokasi juga sudah tidak ideal.

”Ada rencana pemindahan, tetapi masih perlu dibicarakan, termasuk dengan dewan. Sebab, lokasinya masih ada di daerah  Kabupaten,” sebut Emil.

Sementara itu, Anggota A DPRD Kota Bandung Tomtom Dabul Qomar menyatakan,  semua orang harus  peduli dengan kejadian tersebut. Sebab, Kebon Binatang merupakan ikon Kota Bandung.

Kendati demikian, lanjut politikus Partai Demokrat tersebut, tak dipungkiri Kebon Binatang, yang dikelola Taman Marga Satwa Taman Sari itu, masih miliki persoalan hukum.

”Tidak  heran jika ada hewan terlantar. Bagaimana bisa optimal mengurus binatang, sementara di dalamnya saja masih ada persoalan,” ujar Tomtom.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan