Dua Kubu PPP Jabar Sepakat Ikuti Muktamar Islah

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Untuk mengakhiri konflik yang berkepanjangan dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan, akhirnya kedua kubu yang berseteru di Jawa Barat antara Romahurmuziy dan Djan Faridz, sepakat melakukan Islah.

Pelaksana Tugas Ketua DPW PPP Jabar Komarudin Thaher mengakui, kesepakatan ini dihadiri oleh DPC 27 kabupaten/kota. ’’Jadi tidak ada lagi di Jabar kubu-kubuan dan kita sudah komitmen akan hadir pada muktamar nanti,” jelas Komarudin, di Kantor DPW PPP Jabar, Jalan Pelajar Pejuang, kemarin.

Dirinya menilai, kondisi ini akan menjadi solid terlebih DPW PPP Jabar bisa menjadi spirit persatuan bagi provinsi lainnya untuk mengikuti jejak Islah ini. Islah antar dua kubu ini diakui sebagai bentuk rekonsiliasi, sebab untuk tingkat pusat juga sudah beres, bahkan saat ini undangan muktamar tersebut sudah ditandatangani oleh Suryadharma Ali dan Romahurmuziy. Sehingga ini sudah tidak ada kaitannya lagi dengan Djan Faridz. ’’Djan Faridz kan tidak ada di struktur partai, sehingga tidak ada kaitannya, karena di pusatnya juga sudah clear,” jelas Komarudin.

Berdasarkan keputusan Kementerian Hukum dan HAM, bahwa kepengurusan kembali pada hasil muktamar di Bandung mengartikan bahwa masalah kepengurusan di DPW PPP sudah selesai.

Di tempat sama Ketua DPC PPP Subang Doni Ahmad Munir mengakui, Rapimwil ini dihadiri seluruh DPC, bahkan pada pertemuan itu sesama kader yang tadinya berseberangan bisa bernostalgia.

Dia mengaku, saat ini pihaknya telah lelah dengan terjadinya konflik di internal partai berlambang Ka’bah tersebut. Untuk itu, pihaknya ingin menyatukan kembali PPP pada muktamar mendatang yang sebelumnya telah dilakukan islah. “Ini mungkin kebahagiaan kami dan DPW PPP Jabar harus menjadi pelopor dalam islah ini,” ucap dia.

Ketua DPC PPP Purwakarta kubu Djan Farid Zaenal Arifin berpendapat sama, bahwa selama konflik terjadi selama satu setengah tahun, PPP bagaikan organisasi tanpa tujuan. “Dari hati yang tulus, DPC Purwakarta adalah DPC satu-satunya yang tidak berangkat waktu itu,” kata dia.

Atas dasar itu, pihaknya menginginkan agar islah pada muktamar nanti bisa berlangsung, walaupun pada AD/ART tidak mengenal istilah islah, tetapi hal itu sebagai forum untuk menyatukan kembali PPP agar ke depan bisa eksis kembali seperti dulu.

Tinggalkan Balasan