Doa sebelum Jumrah

[tie_list type=”minus”]Permintaan Suami-Istri Jamaah Kabupaten Bandung yang Wafat di Mina [/tie_list]

BANJARAN – Tiga orang calon jamaah haji (CJH) asal Kabupaten Bandung menjadi korban wafat insiden Mina, Saudi Arabia, Kamis lalu (24/9). Mereka wafat bersama ratusan korban lain, termasuk ratusan orang yang terluka.

Para korban terdiri atas, Koko Koswara warga Kampung Pajagalan RT 01, RW 12 Desa Banjaran Kulon, Kecamatan Banjaran; Dadang Barmara Memed, warga Kampung Taraju, Desa Banjaran, Kecamatan Banjaran; dan Muhammad Yuhan Suprianto, warga Komplek Margaasih Permai, Kecamatan Margaasih.

Rincian data itu disampaikan Sekretaris 2 Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Jakarta-Bekasi Ahmad Handiman, ketika mengunjungi sekaligus menyampaikan kabar duka di kediaman Koko Koswara, Minggu (27/9). Menurut Ahmad, hingga saat ini total korban jamaah haji asal Jawa Barat yang dipastikan meninggal dunia dalam tragedi Mina sebanyak 7 orang. Mereka, tiga orang dari Kabupaten Bandung, tiga orang dari Kabupaten Ciamis dan seorang dari Kota Cimahi. Data tersebut sesuai dengan rilis yang diterima dari Daerah Kerja Makkah.

’’Sampai saat ini kami hanya bisa menyampaikan data itu. Sesuai yang diterima dari Daker Makkah. Meskipun, informasi sudah ada beberapa jamaah (lagi) dari (kloter) JKS 61 yang dinyatakan wafat, kami belum bisa menyampaikan secara resmi,’’ ujar Ahmad.

Sementara untuk istri Koko, Atik Suryati, 58, yang juga sempat dikabarkan meninggal, pihaknya belum mendapat informasi terbaru. ’’Kami belum bisa menyampaikan ketika belum ada informasi resm dari Daker,’’ kata dia.

Ahmad juga menyampaikan, saat ini Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin selaku Amirul Haj dan semua pihak terkait masih berada di Arab Saudi. Tengah berusaha keras menyampaikan segala informasi yang benar-benar valid terkait korban tragedi Mina ini. ’’Karena kondisinya ada di negara orang lain, jadi harus mengikuti otoritas di sana. Tapi, semua berusaha keras agar informasi sekecil apapun diinformasikan,’’ terang dia.

Sesuai Standar Operasional (SOP), para korban meninggal, akan dimakamkan di Arab Saudi dan tidak dapat dipulangkan ke negara asal. Kendati saat ini, jenazah sudah banyak, tetap saja masih kesulitan dalam hal identifikasi. Pasalnya, yang menjadi kesulitan adalah identitas dari korban sudah hilang. Untuk jamaah haji yang saat ini masih hilang kontak, menurut Ahmad adalah sebanyak 54 orang, ”kesulitan soalnya identitasnya sudah pada hilang. Jadi perlu waktu lama untuk memverifikasinya,” ungkap Ahmad.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan