Pemkab Suntik Pelaku UKM

[tie_list type=”minus”]Beri Pelatihan dan Modal Kredit Lunak[/tie_list]

MAJALAYA – Dalam upaya meningkatkan nilai jual serta daya beli masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung berencana membuat program khusus untuk kalangan menengah ke bawah. Hal tersebut sebagai bagian untuk merangsang ekonomi masyarakat sedini mungkin.

UKM
M JAKWAN

TANGAN TERAMPIL: Pembuat lasting atau cetakan kayu untuk membuat sepatu di Pangodokan Kaler, Kelurahan Kutabumi,Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

Salah satunya Pemkab akan memberikan dana pendidikan, berbagai pelatihan dan juga bantuan penanaman modal. Diharapkan, program tersebut dapat menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu.

’’Kami akan membina dan memberikan pelatihan serta bantuan modal lunak bagi mereka para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang berada di bawah binaan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Bandung,’’ ungkap Asisten Perekonomoian Kabupaten Bandung H Marlan kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) saat ditemui di kantornya kemarin (22/7).

Dia mengatakan, setelah diberikan pendidikan dan pelatihan, para pelaku UKM akan diberikan bantuan lunak kredit murah yang difasilitasi oleh Disperindag ke PT BPR. Selain itu, kata Marlan, pihaknya juga akan menggelar kegiatan pelatihan dan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri melalui Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung. ’’Dimana sebelumnya mereka dilatih serta diuji peningkatan kemampuan UKM di bidang pemasaran, manajemen usaha dan kemasan serta label halal,’’ paparnya.

Dalam kegiatan pelatihan, kata Marlan, pihaknya memiliki anggaran yang disalurkan melalui Diskoperindag. Sedangkan untuk kredit lunak, pihaknya telah menyediakan anggaran yang disimpan di PT BPR. ’’Itu semua pengalokasian dananya dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bandung tahun ini. Kita berbuat supaya warga maslahat demi kebaikan umat,’’ tandasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Soreang Ekspres, tidak sedikit para pelaku UKM yang akhirnya bangkrut. Seperti pelaku usaha home industry rajutan di Kecamatan Ibun. Lebih dari 50 pelaku UKM yang terpaksa gulung tikar. Ada juga pelaku UKM pakaian bayi yang saat ini terancam bangkrut. Sebelumnya, perajin sarung tenun juga mengeluhkan hal serupa.

Tinggalkan Balasan