Andalkan Ganda Putri dan Campuran

[tie_list type=”minus”]Taipei Terbuka Cuma Ajang Evaluasi[/tie_list]

JAKARTA – Setelah istirahat sebulan dari berbagai turnamen bulu tangkis internasional kejuaraan grand prix gold Taipei Open akan menjadi kejuaraan pembuka di tengah tahun ini. Berlangsung di Taipei Arena mulai kemarin (14/7) sampai Minggu (19/7) mendatang, skuad pelatnas akan memanasi mesin sebelum terjun di kejuaraan dunia 10-16 Agustus mendatang.

Babak prakualifikasi dimulai Senin (13/7) dan beberapa pemain pelatnas berjuang dari awal. Misalnya Reksy Aureza Megananda (tunggal putra), Dinar Dyah Ayustine (tunggal putri), dan Fitriani (tunggal putri).

Kasubid pelatnas PP PBSI Ricky Soebagja mengatakan grand prix gold Taipei Open kali ini lebih sarat bintang dibanding tahun sebelumnya. Banyak pemain top yang turun ke turnamen berhadiah total 200 ribu USD itu untuk mengecek kesiapan terakhir sebelum terjun di kejuaraan dunia.

’’Tahun lalu memang Indonesia bisa mendapat dua gelar. Tapi kali ini kami realistis saja. Kalah di sini kita jadikan evaluasi penampilan menuju kejuaraan dunia di Istora Jakarta,” sebut peraih emas ganda putra Olimpiade 1996 itu.

Dengan susunan pemain yang ada, minus Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, otomatis tumpuan ada di pundak Hendra Setiawan/M.Ahsan serta Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari. Tahun lalu Greysia/Nitya bisa menggondol juara disini.

Khusus untuk Hendra/Ahsan, target yang diberikan adalah minimal babak semifinal. Melihat drawing di grand prix gold Taipei Open ini lawan berat ada di babak delapan besar. Yakni ganda Korsel Ko Sung-hyun/Shin Baek-choel.

Pelatih ganda putra pelatnas Herry Iman Pierngadi berkata jangan sampai terlena dengan berpikir lawan tangguh baru ada di delapan besar. Herry IP, sapaan Iman Pierngadi, ingin Hendra/Ahsan waspada sejak awal.

’’Kembalikan pede di lapangan dulu buat Hendra/Ahsan. Apalahi kemarin di Indonesia Open kalah. Kalau bisa curi gelar di Taipei ini lumayan juga buat angkat mental mereka berdua,” ucap Herry IP.

Sedang pelatih ganda putri pelatnas Eng Hian juga ogah memberikan beban yang berlebih buat Greys/Nitya. Nitya yang mulai menemukan percaya diri setelah mencapai babak final Indonesia Open diharapkan terus menjaga konsistensi. (dra/vil)

Tinggalkan Balasan