Pegawai di Gedung Langsung Dievakuasi

JAKARTA – Setelah Gempa Tasikmalaya pada Desember lalu, pulau Jawa Bagian barat kembali diguncang gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) kemarin (23/1) pada pukul 13.34 WIB. Episentrum berada di 81 Km barat daya kabupaten Lebak, Banten. Tepatnya 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Cilangkahan.

Getaran terasa kuat di Jakarta. Terjadinya peristiwa di siang hari membuat kepanikan utamanya di kawasan perkantoran dan gedung-gedung tinggi. Di sepanjang Jalan HR. Rasuna Said, para karyawan dan penghuni kantor dievakuasi keluar gedung. Demikian juga rumah-rumah sakit melakukan evakuasi pasien.

Daryono, Kabid Gempa BMKG mengatakan pada 5 menit pertama pasca gempa, BMKG merekam magnitude (kekuatan gempa) 6.4 SR dengan kedalaman 10 Km. Namun, setelah dilakukan pemutakhiran data, diperoleh bahwa magnitude gempa adalah sebsar 6,1 SR di keda­laman 61 kilometer.

”Gempa ini termasuk gem­pa kedalaman menengah. Karena dalam, maka spektrum getarnya luas dari Lampung hingga Yogyakarta,” katanya pada Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) kemarin (23/1).

BMKG mencatat getaran meliputi wilayah Jakarta, Ban­ten, Lampung, Jabar hingga Jateng. Jakarta sendiri masuk dalam lingkaran IV hingga V MMI (modified mercalli in­tensity). Demikian juga dengan Bogor dan Tangerang Selatan. ”Kalau sampai VI MMI ber­potensi kerusakan,” kata Da­ryono.

Sementara itu di Bandung, Purwakarta, Kebumen terekam II hingga III MMI, dilanjutkan dengan Lampung dengan getaran II MMI. BMKG meng­konfirmasi bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. ”Dengan kedalaman 60 km, tidak cukup membuat defor­masi dasar laut, sehingga tidak berpotensi tsunami,” Jelas Daryono lagi.

Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis laporan se­mentara bahwa gempa me­nimbulkan ratusan rumah mengalami kerusakan. Di Kabupaten Cianjur, 6 pelajar SMK Tenggeung luka berat dan 2 pelajar luka ringan aki­bat tertimbung genteng yang runtuh. 1 rumah dilaporkan rusak berat di Desa Tanggeung. 1 lagi di Desa Pagermaneuh.

Di Kabupaten Sukabumi ter­dapat 9 rumah rusak ringan, 1 rumah rusak sedang, 1 masjid rusak berat, dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan.

Di Kabupaten Bogor, rumah dan bangunan mengalami kerusakan di Kecamatan Su­kajaya, Kecamatan Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Ke­camatan Cijeruk. Sebanyak 7 rumah rusak berat dan 5 rumah rusak ringan. ”Data akan ber­tambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak,” kata Kepala Pusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan