Pegawai di Gedung Langsung Dievakuasi

Di Pandeglang, Aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah men­galami kerusakan. Di Banten terdapat 115 rumah rusak, 1 masjid rusak dan 1 puskesmas rusak. Belum ada laporan korban jiwa.

Sutopo mengatakan, BPBD bersama stakeholder terkait masih melakukan pendataan dampak kerusakan akibat gempa 6,1 SR. Dampak ke­rusakan dipastikan akan terus bertambah seiring dengan pendataan yang dilakukan.

Sutopo meminta masyarakat untuk tetap tenang serta tidak terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan bahwa akan terjadi gempa susulan yang lebih besar. Iptek yang ada saat ini belum mampu mem­prediksi gempa secara pasti. Wilayah Selatan Jawa memang merupakan wilayah rawan gempa dan sering digoyang gempa-gempa besar. ”Saat merasakan guncangan gem­pa segera keluar rumah atau mencari tempat-tempat yang aman,” katanya.

Ahli gempa Institut Tekno­logi Bandung (ITB) Irwan Meilano menuturkan sempat kaget ketika melihat infor­masi awal bahwa kedalaman gempa di Kabupaten Lebak, Banten berada di angka 10 km. ’’Tetapi kemudian di-update jadi 61 km,’’ katanya saat dihubungi kemarin.

Dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB itu menjelaskan dari titik keda­laman itu, gempa di Lebak kemarin siang masuk kate­gori medium. Dia mengatakan gempa di Lebak ini identik dengan gempa di Tasikmalaya yang terjadi pada 15 Desem­ber 2017 lalu.

Irwan mengatakan gempa di Lebak kemarin itu terjadi karena ada patahan di bagian dalam lempeng Australia yang bertemu dengan pulau Jawa. ’’Terjadinya di bagian bawah kedua lempeng,’’ tuturnya. Sedangkan untuk gempa be­sar yang terjadi di Panganda­ran, Aceh, Padang, dan Nias beberapa tahun lalu, meru­pakan gempa dangkal. Di­mana kedalaman titik pusat gempanya kurang dari 30 km.

Menurut Irwan di sepanjang pulau Jawa bagian selatan, cukup banyak potensi gempa. Dari segi dampaknya, Irwan mengatakan gempa kategori medium seperti ini memiliki tingkat megnitudo sekitar 6 – 6,5 SR. Berebda dengan gempa dangkal yang bisa mencapai 8 SR.

Gempa dengan kedalamam medium seperti di Lebak ke­marin sering dirasakan dalam radius yang cukup luas. Ke­mudian meskipun di titik terjauh, getaran masih dira­sakan cukup kencang. Menurut Irwan fenomena ini merupa­kan efek dari adanya ampli­fikasi atau penguatan getaran gempa. Fenomena amplifi­kasi ini terjadi ketika gempa melewati daerah yang tanah­nya halus.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan