JABAR EKSPRES – Pergeseran tanah disertai longsor melanda Desa Sukamanah, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Senin (3/11/2025) sore.
Sedikitnya 42 kepala keluarga (KK) terdampak dan terpaksa harus meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
Kepala Desa Sukamanah, Jajang, membenarkan hal tersebut. Menurutnya, bencana itu terjadi dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah pegunungan selatan Bandung Barat sejak akhir pekan lalu.
Baca Juga:Irjen Pol Rudi Setiawan Resmi Menyandang Gelar Doktor di UNAIRUlang Tahun APSIFOR ke-18: Inspirasi Billy Martasandy untuk Generasi Psikolog Muda
“Kampung Nendeut menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Tanah di kawasan itu bergeser secara perlahan hingga menyebabkan puluhan rumah warga retak dan miring,” ujar Jajang saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).
Pasca bencana, kata Jajang, fondasi sejumlah bangunan milik belasan warga di Kampung Nendeut ikut terangkat, bahkan beberapa pintu rumah tak lagi bisa ditutup karena posisi lantai sudah tidak sejajar.
“Warga akhirnya memilih mengungsi setelah pergerakan tanah terus terjadi setiap hari,” tambahnya.
Melihat kondisi itu, pihaknya segera mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman begitu tanda-tanda pergeseran tanah semakin parah.
“Kami mengutamakan keselamatan warga. Sebagian besar kini sudah mengungsi ke rumah kerabat dan fasilitas umum yang kami siapkan,” katanya.
Jajang menjelaskan, kejadian serupa pernah terjadi sekitar lima tahun lalu di titik yang sama. Saat itu pemerintah telah melakukan berbagai cara untuk menahan pergerakan tanah. Salah satunya dengan terasering dan menjaga lereng. Namun daya tahan tersebut tidak bertahan lama.
“Dulu sempat aman setelah ada penanganan, tapi tampaknya kekuatan penyuntikan hanya bertahan lima tahun. Sekarang tanahnya mulai bergerak lagi,” tambahnya.
Baca Juga:Buka Suara Isu OTT, Wawalkot Tegaskan hanya Sebagai SaksiDugaan Penyalahgunaan Kewenangan di Lingkungan Pemkot, Wali Kota Bandung Buka Suara
Selain di Kampung Nendeut, bencana juga terjadi di Kampung Ekek. Tebing setinggi puluhan meter di wilayah tersebut longsor dan menghancurkan dua rumah warga.
Rumah milik Oha dan Rosadi rata dengan tanah setelah tertimbun material longsoran dari atas bukit. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, karena penghuni rumah sempat menyelamatkan diri lebih dulu.
“Kami sudah melaporkan kejadian ini kepada BPBD Bandung Barat. Saya berharap Pemkab Bandung Barat segera memberikan bantuan untuk kebutuhan logistik pengungsi serta solusi jangka panjang guna menstabilkan kembali tanah di wilayah rawan,” katanya.
