Dana MBG Batujajar Rp1 Miliar Lenyap Disikat Penipu Online

Dana MBG Batujajar Rp1 Miliar Lenyap Disikat Penipu Online
Ilustrasi: Jurnalis memotret suasana di depan fasilitas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SSPG) Dapur Panyandaan yang ditutup sementara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batujajar, Bandung Barat, mendadak terhenti. Pasalnya, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban yang menjadi penyalur utama program itu lumpuh setelah dana operasional sebesar Rp1 miliar raib disikat penipu digital.

Dana yang seharusnya digunakan untuk membiayai operasional penyediaan makanan bagi ribuan pelajar itu lenyap dalam waktu singkat.

Kasus ini bermula ketika kepala SPPG Pangauban hendak melakukan persetujuan transaksi melalui aplikasi perbankan BNI Direct. Saat proses login, muncul perintah mengganti kata sandi.

Baca Juga:Cegah Kasus Keracunan Berulang, Dinkes Bandung Barat Percepat SLHS Dapur Program MBGHasil Uji Lab Sampel MBG Negatif, Dinkes Banjar Duga Keracunan Pelajar Akibat Hal Ini! 

Tanpa menyadari jebakan tersebut, ia mengikuti instruksi dan memasukkan data sensitif rekening, termasuk kata sandi dan kode otentikasi. Tak lama kemudian, saldo di rekening SPPG diketahui terkuras habis.

“Tentu kami kecewa karena tidak bisa beroperasi. Harusnya sudah belanja bahan makanan, tapi dana habis terkuras oleh penipuan,” ungkap Mitra Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).

Menurut Hendrik, peristiwa itu membuat seluruh kegiatan dapur berhenti total. Sebanyak 53 pekerja, mulai dari juru masak, petugas dapur, hingga pengantar makanan, terpaksa dirumahkan sementara karena tidak ada kegiatan produksi.

“Pegawai yang biasanya semangat bekerja setiap hari kini tidak bisa kerja karena musibah ini. Buat penerima manfaat juga, kami mohon maaf, saya pribadi merasa sedih,” ujarnya.

SPPG Pangauban diketahui baru beroperasi selama 10 hari, melayani sekitar 3.500 penerima manfaat dari kalangan siswa SD hingga SMA/SMK di wilayah Batujajar dan sekitarnya.

Setiap hari, dapur tersebut memproduksi ribuan porsi makanan yang dikirim langsung ke sekolah-sekolah.

Namun, sejak kasus pembobolan rekening itu terjadi, distribusi makanan berhenti total. Banyak sekolah yang sebelumnya menerima suplai menu bergizi kini tidak lagi mendapatkan jatah makan harian.

Baca Juga:16 Juru Masak Dapur MBG Ikuti Pelatihan dan Sertifikasi ProfesiDPRD Bandung Barat Desak Jeje Moratorium Program MBG

Hendrik menyebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan mendapat arahan untuk segera melaporkan kejadian itu ke Bareskrim Polri untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

“Sudah lapor juga ke BGN dan hari ini saya masih di Bareskrim Polri. Mudah-mudahan bisa segera ada solusi buat permasalahan ini,” pungkas Hendrik. (Wit)

0 Komentar