JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengklaim bakal memperketat pengawasan dapur penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini dilakukan menyusul rentetan kasus keracunan massal yang terjadi di sejumlah kecamatan selama sebulan terakhir.
Kepala Dinkes KBB, Lia N. Sukandar, mengatakan pengawasan akan difokuskan pada peningkatan standar kebersihan dan sanitasi di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Baca Juga:Dinkes Bandung Barat Tolak Penerbitan SLHS Instan untuk Dapur MBGDPRD Bandung Barat Desak Jeje Moratorium Program MBG
Selain itu, pihaknya juga mempercepat proses penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat utama dapur pengelola makanan agar dapat beroperasi.
“Kami harus menjalankan fungsi kami. Dinas Kesehatan melakukan percepatan SLHS dan monitoring evaluasi terhadap 121 SPPG yang ada di Bandung Barat,” kata Lia saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025).
Menurut Lia, pengawasan dilakukan secara lintas sektor dengan melibatkan unsur kecamatan, pemerintah desa, serta Puskesmas di wilayah masing-masing.
Dinkes, lanjut dia, rutin menggelar rapat koordinasi (rakor) dengan para pengelola SPPG untuk mengevaluasi pelaksanaan program sekaligus melakukan peninjauan ulang terhadap dapur penyedia makanan.
“Kami terus mengadakan rapat koordinasi bersama para pengelola SPPG. Dalam rakor itu kami melakukan evaluasi dan peninjauan ulang, dibantu oleh Puskesmas setempat,” ujarnya.
Selain pengawasan administratif, Dinkes juga menjadwalkan kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di setiap kecamatan. Kegiatan ini menjadi forum koordinasi di tingkat kecamatan untuk memastikan pelaksanaan program MBG berjalan sesuai standar keamanan pangan.
Secara teknis, pengawasan di lapangan dilakukan bersama Puskesmas melalui kegiatan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), pelatihan penanganan dan penyajian makanan, serta pemantauan rutin ke lokasi SPPG setiap bulan.
Baca Juga:Lebih dari 2.000 Siswa Keracunan, Program MBG di Bandung Barat Gagal Total! Janji Gizi Berujung Krisis, Program MBG Kembali Picu Keracunan di Sekolah Bandung Barat
“Monitoring dan evaluasi ini akan terus kami lakukan selama program masih berjalan,” tambahnya.
Hingga akhir Oktober 2025, Dinas Kesehatan menargetkan 91 dari 121 SPPG di Bandung Barat telah mengantongi SLHS. Sertifikat tersebut menjadi jaminan bahwa dapur penyedia makanan memenuhi standar kebersihan dan sanitasi sesuai ketentuan.
Seperti diketahui, dalam satu bulan terakhir, kasus keracunan yang diduga bersumber dari program MBG terjadi di beberapa kecamatan. Kasus pertama tercatat pada 22 September 2025 di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas, kemudian disusul di Cisarua, Padalarang, dan terbaru Lembang.
