Dorongan Daycare Ramah Anak di Cimahi, Suara Buruh Perempuan Menggema

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat Dialog Penyelanggaraan Daycare di Cimahi (mong)
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana saat Dialog Penyelanggaraan Daycare di Cimahi (mong)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Tenaga Kerja menggelar dialog multistakeholder bertajuk Penyelenggaraan Daycare Ramah Anak Ramah Buruh di Aula Gedung B Kompleks Pemkot Cimahi, Jalan Raden Demang Hardjakusumah.

Dialog ini mempertemukan jajaran pemerintah daerah, perwakilan perusahaan, serta organisasi buruh seperti Inti Solidaritas Buruh (ISB) dan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), untuk mencari solusi atas kebutuhan fasilitas penitipan anak bagi para pekerja.

Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, menegaskan bahwa pemerintah siap memfasilitasi kolaborasi lintas sektor guna mewujudkan daycare di sekitar kawasan industri.

Baca Juga:Buka Suara Isu OTT, Wawalkot Tegaskan hanya Sebagai SaksiDugaan Penyalahgunaan Kewenangan di Lingkungan Pemkot, Wali Kota Bandung Buka Suara

“Mudah-mudahan daycare ini bisa benar-benar terwujud di Kota Cimahi. Kami sudah berkomunikasi dengan pihak perusahaan, Insya Allah nanti ada lahan yang bisa dimanfaatkan agar buruh atau pekerja bisa menitipkan anak-anaknya,” ujarnya.

Ngatiyana menyoroti bahwa para buruh, terutama perempuan, menghadapi beban ganda.

“Karyawan itu bukan mengejar kekayaan, tetapi berjuang mempertahankan hidup agar layak. Ingat, para karyawan apalagi seorang ibu, tanggung jawabnya sangat berat memikirkan keluarga, anak, dan pekerjaan sekaligus,” katanya.

Menurutnya, mayoritas pekerja di sektor industri Cimahi adalah perempuan.

“Perempuan biasanya penurut, semangat, teliti, dan ulet dalam bekerja. Tapi justru di situlah letak dilemanya tanggung jawab mereka jauh lebih besar,” ucapnya.

Ia berharap kehadiran daycare dapat menjadi solusi konkret bagi pekerja perempuan.

“Anak-anak bisa lebih terawat, bisa dititipkan di daycare yang berada di sekitar perusahaan. Mudah-mudahan gagasan ini tercapai dengan kerja sama dan gotong royong semua pihak,” tandasnya.

Sementara itu, Koordinator PC FPPB KASBI Kota Cimahi, Siti Eni, menilai kebutuhan daycare bagi buruh sudah sangat mendesak.

“Dari hasil riset, 80 persen kawan-kawan buruh membutuhkan daycare. Bukan hanya butuh, tapi mendesak,” ujarnya.

Baca Juga:ARSHELA PRAWESWURI Wakili Jawa Barat di Ajang INDONESIAN KIDS OF THE YEAR 2025Percepat Penanganan Banjir Semarang-Demak, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Optimalisasi Pompa

Ia mengungkapkan, di sektor industri padat karya, hampir 90 persen tenaga kerjanya adalah perempuan.

“Di Cimahi, seperti di industri tekstil dan garmen, mayoritas pekerjanya perempuan dan banyak yang memiliki anak,” ungkapnya.

Selama ini, banyak anak buruh dititipkan kepada keluarga di kampung atau pihak lain berbayar.

0 Komentar