JABAR EKSPRES – Petenis asal Polandia, Iga Swiatek, membuka debutnya di Wuhan Open 2025 dengan hasil luar biasa setelah menaklukkan Marie Bouzkova dengan skor meyakinkan 6-1, 6-1 pada laga yang digelar Selasa di Wuhan, China. Kemenangan ini menandai pencapaian ke-60 Swiatek sepanjang musim 2025, mempertegas dominasinya di dunia tenis putri.
Sebelumnya, Swiatek sempat tersingkir di babak keempat China Open setelah dikalahkan oleh Emma Navarro dengan skor 4-6, 6-4, 0-6, meski berstatus sebagai unggulan teratas di turnamen tersebut. Kekalahan itu sempat menjadi kekecewaan bagi Swiatek, namun ia mampu bangkit dengan cepat di Wuhan.
“Ada banyak turnamen yang Anda menangi dan minggu berikutnya Anda kalah. Jadi itu mengecewakan. Sulit untuk selalu menang dan konsisten,” ungkap Swiatek dalam wawancara yang disiarkan oleh WTA.
Baca Juga:Hamas Minta Jaminan Nyata untuk Akhiri Perang Gaza dan Wujudkan Perdamaian Permanen6 Tips Mencegah Jari Pecah-Pecah agar Kulit Tetap Sehat
“Ini tidak saya harapkan, tetapi saya hanya berusaha fokus mengembangkan diri dan berlatih setiap hari agar bisa bermain sebaik mungkin.” sambunynya.*
Dalam pertandingan melawan Bouzkova, Swiatek menunjukkan performa dominan dengan memenangkan 31 dari 51 poin servis dan berhasil mematahkan servis lawan sebanyak enam kali. Pertandingan tersebut berlangsung selama 79 menit dan memperkuat rekor pertemuannya dengan Bouzkova menjadi 2-0.
Sementara itu, Bouzkova—yang sebelumnya menyingkirkan petenis wildcard Camila Osorio di babak pertama—kini memperpanjang rekor buruknya melawan petenis peringkat 10 besar dengan catatan 0-7 sepanjang tahun ini.
Dengan status unggulan kedua, Swiatek akan berhadapan dengan pemenang antara Belinda Bencic dan Elise Mertens di babak ketiga Wuhan Open.
Menariknya, kemenangan ke-60 ini juga mencatatkan Swiatek sebagai satu-satunya petenis putri abad ke-21 yang berhasil mencapai 60 kemenangan dalam empat musim berturut-turut. Pencapaian serupa terakhir kali diraih oleh legenda tenis Martina Hingis (1997–2001) dan Lindsay Davenport (1998–2001).
“Setiap turnamen yang saya ikuti, saya ingin memainkan permainan terbaik saya,” ujar Swiatek.
“Terkadang saya berhasil, terkadang tidak, tapi ya, harapan saya adalah melakukan yang terbaik. Sejujurnya, saya tidak menetapkan target seperti semifinal atau apa pun, hanya melakukannya selangkah demi selangkah.” sambungnya.
Baca Juga:Marc Marquez Absen di MotoGP Australia dan Malaysia Akibat Cedera Bahu KananUni Eropa Pertimbangkan Tarif 50 Persen untuk Impor Baja Global, Industri Inggris Terancam Rugi Besar
Dengan konsistensi luar biasa dan semangat kompetitif yang tinggi, Swiatek terus membuktikan dirinya sebagai salah satu petenis paling dominan di era modern, sekaligus memperkuat posisinya di puncak peringkat dunia WTA.*
