Bandung Zoo Ditutup, Farhan Sebut Selama Yayasan Berkonflik Tidak akan Dibuka

Bandung Zoo Ditutup, Farhan Sebut Selama Yayasan Berkonflik Tidak akan Dibuka
Beruang Madu (Helarcos Malayanus) bermain di area kandang Kebun Binatang Bandung, Kota Bandung, Jumat (26/9). Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, memastikan tidak akan membuka kembali Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) selama konflik internal di Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) sebagai pengelola masih berlangsung. Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan memastikan penutupan sementara Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo dilakukan karena konflik internal di tubuh pengelola.

“Bandung Zoo itu prinsipnya gini, satu, Kejaksaan Tinggi sudah menyerahkan kepada Pemkot Bandung atas aset. Kedua, Kota Bandung diminta sesuai aturan hukum yang ada untuk memastikan bahwa yang berkegiatan di dalam kebun binatang adalah yang memiliki legal standing,” kata Farhan di Bandung, baru-baru ini.

Farhan menyebut legal standing ada pada Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT). Namun, karena yayasan itu masih berkonflik, pemerintah menutup sementara kebun binatang tersebut.

Baca Juga:Bandung Zoo Memanas Lagi: YMT Gugat Pemkot, Satwa Jadi KorbanDiklaim Memiliki Dampak Serius, Humas Bandung Zoo Beberkan Soal Penutupan Sementara 

“Ini yang konflik mau damai nggak? Nggak. Pakekeuh-kekeuh. Ya, tutup aja,” ujarnya.

Menurut Farhan, kebun binatang bisa kembali dibuka jika kedua pihak di YMT menghentikan konflik. Selama yayasan berkonflik, pihaknya tidak akan membuka operasional.

Penutupan sementara itu berdampak pada manajemen lama YMT yang dipimpin Bisma Bratakoesoema. Humas YMT, Sulhan Syafi’i, mengatakan pihaknya mengalami kerugian hingga Rp 1,1 miliar akibat hilangnya potensi pemasukan.

“Banyak karyawan dirumahkan karena minimnya pemasukan. Kami tetap berupaya agar Bandung Zoo bisa segera dibuka,” ujarnya.

Kuasa hukum YMT, Jutek Bongso, menambahkan biaya operasional untuk memberi makan satwa mencapai Rp 400 juta per bulan. “Kalau itu ditutup setiap bulan, ini akan memperparah persoalan,” katanya.

Di sisi lain, manajemen baru yang dipimpin Jhon Simampauw menyatakan penutupan sementara dilakukan untuk mengamankan aset milik Pemerintah Kota Bandung.

Hal itu sesuai Berita Acara Penitipan Barang Bukti dari Kejaksaan Tinggi Jawa Barat terkait dugaan korupsi di Bandung Zoo.

Baca Juga:Huru dan Hara, Bayi Harimau Benggala di Bandung Zoo Siap Jadi Idola BaruSatwa Bandung Zoo Hadapi Risiko Stres Psikologis Akibat Penutupan

“Kami diperintahkan Kejati untuk menjaga aset tersebut,” kata Jhon.

0 Komentar