Teknologi hingga Otomotif RI Miliki Prospek Ekspor ke Dubai?

Teknologi hingga Otomotif RI Miliki Prospek Ekspor ke Dubai?
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan Ekspor Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Juan Permata Adoe saat menghadiri Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022. (Foto: Instagram/juanpadoe)
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pengembangan Ekspor Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Juan Permata Adoe, mengklaim teknologi digital hingga otomotif RI memiliki prospek ekspor ke Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

“Mereka lihat prospeknya bagus. Startup kita punya kontribusi cukup banyak, dan hubungan bisnis dengan Dubai harus terus dijaga,” ujarnya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Bahkan, kata dia, bukan hanya teknologi digital dan industri otomotif saja, distribusi komoditas internasional dan transit hub produk Afrika juga memiliki potensi serupa.

Baca Juga:Jalin Kerja Sama, RI Perluas Akses Ekspor Pertanian ke Amerika Latin Lewat PeruPerluas Pasar Ekspor, Kadin Optimis Perdagangan Indonesia dengan Eropa-AS Capai 100 Miliar Dollar 

Selain itu, prospek tersebutu cukup menjanjikan mengingat aspek pendanaan Dubai sangat mendukung, terlebih bagi perusahaan yang telah melantai di bursa efek maupun startup.

Kemudian, guna memperkuat akses pasar ke Dubai, pihaknya menggerlar seminar bisnis yang berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Uni Emirat Arab, dan Dubai Multi Commodities Centre (DMCC), Selasa (12/8).

Di sisi lain, Juan mengaku melihat potensi besar dalam pemngembangan teknologi dan kompetensi di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

“AI itu buat Indonesia penting, kita bisa belajar langsung dari Dubai tanpa harus jauh-jauh,” kata Juan.

Di sektor otomotif, lanjut dia, EV charging di Dubai memiliki perkembangan pesat. “Kita bisa kolaborasi, seperti yang dilakukan Astra di industri EV. Vietnam bisa sukses, kenapa kita tidak,” ujarnya.

Sementara itu, Executive Chairman dan CEO DMCC Ahmed Bin Sulayem menilai Dubai dan Jakarta memiliki banyak kesamaan sebagai pusat perdagangan dan logistik yang dinamis.

Menurutnya, kedua kota tersebut sama-sama ditopang oleh letak geografis strategis, diversifikasi ekonomi, dan infrastruktur kelas dunia.

Baca Juga:Strategi Baru Pemerintah, Genjot Ekspor Tekstil dan Aparel di tengah Tarif AS 19 PersenStok Beras Melimpah, Pemerintah Kaji Ekspor Beras Indonesia

“Dubai berada di persimpangan Eropa, Asia, dan Afrika, sementara Jakarta sebagai pusat komersial negara dengan populasi terbesar keempat di dunia berperan penting dalam rantai pasok Asia Tenggara. Indonesia sendiri adalah kekuatan besar dalam perdagangan komoditas,” ujar Ahmed.

Lebih lanjut, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Republik Indonesia dan ASEAN Abdulla Salem Al Dhaheri menyebut kegiatan seminar yang dibuat bukan sekadar pertemuan, melainkan pintu gerbang untuk memahami, menjelajahi, dan merasakan peluang di Dubai.

0 Komentar