JABAR EKSPRES – Harga elpiji 3 kilogram (kg) bersubsidi di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan sekitarnya resmi mengalami kenaikan.
Penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) ini dilakukan serentak di kawasan Bandung Raya oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan akan diberlakukan dalam dua tahap.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Barat, Ricky Riyadi, menjelaskan bahwa harga eceran tertinggi di tingkat agen dipatok sebesar Rp16.600. Sementara, harga resmi di tingkat pangkalan naik secara bertahap dari Rp19.000 menjadi Rp19.600.
Baca Juga:Serangan AS ke Iran Bikin Harga Minyak Mentah Dunia Naik?Pemkot Bandung Rencana Gelar Rapat Lagi di Hotel, Pengamat Kebijakan Publik: Perlu Hitung Output dan Efisiensi
“Kita lakukan bertahap untuk menyesuaikan daya beli masyarakat. Saat ini masih di Rp19.000 sambil kami lakukan evaluasi,” ujar Ricky, saat dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).
Menurut Ricky, kebijakan tersebut telah melalui proses kajian dan koordinasi antar pemerintah daerah yang ada di wilayah Bandung Raya.
Selain itu, pihaknya akan memperkuat pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat serta para pelaku usaha pangkalan. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyimpangan harga.
“Pangkalan dilarang menjual di atas harga yang telah ditetapkan. Kalau ada yang menjual di atas Rp19.600, masyarakat bisa langsung melapor ke kami. Pangkalan yang melanggar akan dikenai sanksi,” tegasnya.
Sanksi yang dimaksud berupa penghentian distribusi order (DO) dari agen kepada pangkalan yang terbukti melanggar. Kebijakan ini bertujuan memastikan subsidi elpiji tepat sasaran dan dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
Namun demikian, Ricky mengakui bahwa saat ini belum ada regulasi resmi terkait harga jual di tingkat pengecer seperti warung. Hal ini menyebabkan harga elpiji di lapangan sering kali tidak terkendali dan menyulitkan masyarakat kecil.
“Masih jadi pekerjaan rumah. Kita harap ada regulasi lanjutan agar harga elpiji di pengecer juga terkendali,” ungkapnya.
Baca Juga:Atasi Predikat Kota Termacet, Pemkot Bandung Siapkan Angkot Modern dan Bakal Bangun Tempat Parkir VertikalPemkab Bogor Ikuti Kebijakan Pusat, Satgas Saber Pungli Resmi Dibubarkan
Ricky pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mengawasi distribusi elpiji bersubsidi.
“Pengawasan kolektif sangat diperlukan agar distribusi tetap tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tandasnya. (Wit)